Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sri Mulyani

Dunia Kembali Gelap, Gelap dan Gelap, Sri Mulyani Minta Semua Waspada!

Dunia Kembali Gelap, Gelap dan Gelap, Sri Mulyani Minta Semua Waspada! Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Desember 2024.(Tangkapan Layar Youtube) EELWAY - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggambarkan situasi dunia yang kembali gelap karena dinamika politik dan ekonomi serta ketegangan di berbagai kawasan. Ini akan memberikan pengaruh terhadap Indonesia. "Situasi ekonomi global sungguh saat ini terus mengalami dinamika luar biasa," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (11/12/2024) Kewaspadaan tersebut meliputi situasi pada negara maju seperti Amerika Serikat (AS) selepas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden. Hubungan negara maju dengan blok China dan Rusia juga menimbulkan kekhawatiran karena berkaitan dengan rantai pasok perdagangan dan komoditas. Di sisi lain juga ada ketegangan di Timur Tengah dan gejolak pada negara Amerika Latin. "Dinamika politik security ini beri pengaruh sangat nyata terhada...

Kengerian Baru RI datang dari China, AS & Rusia: Sri Mulyani Pusing

Kengerian Baru RI datang dari China, AS & Rusia: Sri Mulyani Pusing Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Memberi Keterangan di Konferensi Pers APBN KITA. (CNBC Indonesiaa/Tri Susilo) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan masih besarnya ketidakpastian ekonomi di tingkat global. Sumber ketidakpastian tersebut termasuk ketegangan geopolitik antara Kelompok Barat dan Rusia serta babak baru perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Sri Mulyani menjelaskan saat ini terjadi fragmentasi di tingkat global yang mengganggu tatanan ekonomi dunia. Di antaranya adalah babak baru perang tarif AS dan China atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT). "Kita lihat banyak sekali fragmentasi dan breaking down dari hukum-hukum global. Dampaknya pasti akan sangat besar ke global mulai dari rantai pasok akan makin rentan seperti tarif empat kali lipa untuk barang-barang dari RRT seperti produk electric vehicle atau EV," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi ...

Sri Mulyani: Sebut Masih Ada Rp 537,2 Triliun Uang Negara yang Bakal Dibelanjakan

Sri Mulyani: Sebut Masih Ada Rp 537,2 Triliun Uang Negara yang Bakal Dibelanjakan Sisa Desember, Sri Mulyani Sebut Masih Ada Rp 537,2 Triliun Uang Negara yang Bakal Dibelanjakan Pemerintah akan menggenjot belanja di sisa akhir tahun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah masih akan membelanjakan Rp 537,2 triliun pada Desember 2022 yang merupakan dana dari APBN maupun APBD. "Untuk tahun 2022 yang sekarang sudah mendekati bulan terakhir, kami juga melihat bahwa belanja untuk 2022 harus diselesaikan," ujarnya dalam konferensi pers yang dikutip dari YouTube Sekertariat Presiden, Kamis (1/12/2022). Ia menjelaskan, pemerintah memiliki alokasi belanja sebesar Rp 1.119,5 triliun dalam APBN 2022, di mana realisasinya hingga akhir November mencapai Rp 876 triliun atau 78,2 persen dari pagu. Jika seluruh kementerian/lembaga melakukan belanja sampai akhir tahun dengan pola seperti tahun lalu, di mana realisasinya mencapai 96 persen, maka pada bulan Des...

Sri Mulyani Sebut Minuman Manis Dalam Kemasan Berpotensi Kena Cukai pada 2023

Sri Mulyani Sebut Minuman Manis Dalam Kemasan Berpotensi Kena Cukai pada 2023 Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyepakati kebijakan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dan plastik masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. Namun, implementasinya  akan mempertimbangka n perkembangan kondisi ekonomi. Penerimaan negara dari cukai ditargetkan mencapai Rp 245,4 triliun pada tahun depan. Menurut paparan draf RUU APBN 2023, saah satu upaya untuk mencapai target cukai tersebut yakni dengan melakukan ekstensifikasi cukai melalui penambahan barang kena cukai. "Intensifikasi cukai melalui penyesuaian tarif cukai, dan ekstensifikasi cukai melalui penambahan barang kena cukai baru berupa produk plastik dan minuman berpemanis dalam kemasan yang diselaraskan dengan pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat," tulis draf paparan rapat tersebut. Terkait rencana pengenaan cukai pada minuman berpemanis dan plastik, Menteri Keu...

Pensiunan PNS Bebani Negara Rp 2.800 Triliun, Sri Mulyani Ingin Skemanya Diubah

Pensiunan PNS Bebani Negara Rp 2.800 Triliun, Sri Mulyani Ingin Skemanya Diubah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) memberikan beban sebesar Rp 2.800 triliun terhadap keuangan negara. Oleh sebab itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin skema pensiunan segera diubah. "Reformasi di bidang pensiun menjadi sangat penting," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (24/8/2022). Saat ini skema penghitungan pensiunan PNS masih pay as you go, yakni hasil iuran 4,75 persen dari gaji PNS yang dikumpulkan di PT Taspen dan ditambah dana dari APBN. Begitu pula dengan TNI dan Polri yang menggunakan skema sama namun dikelola oleh PT Asabri. Namun, menurut Sri Mulyani, pembayaran pensiunan seluruhnya mengandalkan APBN. Kondisi tersebut dinilai membebani APBN dalam jangka panjang sebab dana pensiun akan dibayarkan secara terus-menerus, bahkan ketika pegawai sudah men...