Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sebut

Jokowi Sebut Ilmu Coding Lebih Penting dari Bahasa Inggris

Jokowi Sebut Ilmu Coding Lebih Penting dari Bahasa Inggris Jokowi meramal bahasa kode untuk pemrograman komputer jauh lebih penting daripada Bahasa Inggris ke depan. Karena itu, ia minta mahasiswa diajari ilmu itu. (Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden).  --  Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memperkirakan bahasa kode untuk pemrograman komputer alias  coding  jauh lebih penting daripada  Bahasa Inggris  di masa depan. Karenanya, ia meminta pembelajaran bahasa  coding  ditingkatkan ke  mahasiswa . "Bahasa bukan cuma Bahasa Inggris saja, bahasa coding ini lebih penting lagi ke depan," ucap Jokowi di acara Pengarahan Presiden kepada Peserta PPSA XXIII Lembaga Ketahanan Nasional di Istana Negara, Rabu (13/10). Jokowi menjelaskan bahasa  coding  akan penting karena di masa depan akan banyak jenis pekerjaan baru. Pekerjaan itu membutuhkan keahlian bahasa coding dan akan menggantikan jenis pekerjaan lama. "Kasir ...

Sri Mulyani: Sebut Masih Ada Rp 537,2 Triliun Uang Negara yang Bakal Dibelanjakan

Sri Mulyani: Sebut Masih Ada Rp 537,2 Triliun Uang Negara yang Bakal Dibelanjakan Sisa Desember, Sri Mulyani Sebut Masih Ada Rp 537,2 Triliun Uang Negara yang Bakal Dibelanjakan Pemerintah akan menggenjot belanja di sisa akhir tahun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah masih akan membelanjakan Rp 537,2 triliun pada Desember 2022 yang merupakan dana dari APBN maupun APBD. "Untuk tahun 2022 yang sekarang sudah mendekati bulan terakhir, kami juga melihat bahwa belanja untuk 2022 harus diselesaikan," ujarnya dalam konferensi pers yang dikutip dari YouTube Sekertariat Presiden, Kamis (1/12/2022). Ia menjelaskan, pemerintah memiliki alokasi belanja sebesar Rp 1.119,5 triliun dalam APBN 2022, di mana realisasinya hingga akhir November mencapai Rp 876 triliun atau 78,2 persen dari pagu. Jika seluruh kementerian/lembaga melakukan belanja sampai akhir tahun dengan pola seperti tahun lalu, di mana realisasinya mencapai 96 persen, maka pada bulan Des...

Nasdem: Sebut Anies Baswedan Punya Jam Terbang Tinggi sebagai Capres

Nasdem: Sebut Anies Baswedan Punya Jam Terbang Tinggi sebagai Capres Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, Anies Baswedan memiliki jam terbang tinggi sebagai bakal calon presiden (capres). Oleh karena itu, menurutnya, pas jika Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai capres yang diusung untuk maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. "Ya (Pak Anies) memiliki jam terbang yang tinggi lah di mata Nasdem. Kan ada subjektifitas, ada objektivitas. Dua perpaduan ini kan terjadi hukum relativitas," ujar Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Sabtu (22/10/2022). Surya Paloh lantas mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal memilih capres dalam sambutannya di acara HUT ke-58 Partai Golkar. Dalam pernyataannya, Jokowi menyarankan agar partai politik memilih capres dengan jam terbang tinggi. "Makanya Nasdem pilihnya Anies Baswedan," kata Surya Paloh menegaskan. Surya Paloh juga menanggapi soal pesan Presiden Jokowi soal hati-hati d...

Kala Anies Sebut Jakarta Pasti Banjir Saat Curah Hujan Ekstrem, Sudahkah Pemprov Berbenah?

Kala Anies Sebut Jakarta Pasti Banjir Saat Curah Hujan Ekstrem, Sudahkah Pemprov Berbenah? Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesdan mengeklaim bahwa banjir Jakarta terjadi lantaran kapasitas drainase tak sebanding dengan volume hujan yang mengguyur wilayah Ibu Kota. Anies berujar, kapasitas drainase di Ibu Kota, yakni 50 milimeter hujan dan 100 milimeter hujan per hari. Untuk diketahui, satu milimeter hujan berarti air hujan yang turun di wilayah seluas satu meter persegi bakal memiliki ketinggian satu milimeter, jika air hujan tidak meresap, mengalir, atau menguap. "Kapasitas drainase kita itu 50 milimeter per hari. Kalau di jalan protokol sampai 100 milimeter per hari," ujar Anies, Selasa (11/10/2022). Sementara itu, menurut Anies, hujan yang mengguyur Ibu Kota mencapai 140 milimeter-180 milimeter dalam waktu 2-3 jam. Oleh karena itu, karena daya tampung drainase lebih kecil daripada air hujan yang turun, banjir melanda Ibu Kota. "Nah, hujan yang kami alami kem...

Sri Mulyani Sebut Minuman Manis Dalam Kemasan Berpotensi Kena Cukai pada 2023

Sri Mulyani Sebut Minuman Manis Dalam Kemasan Berpotensi Kena Cukai pada 2023 Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyepakati kebijakan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dan plastik masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. Namun, implementasinya  akan mempertimbangka n perkembangan kondisi ekonomi. Penerimaan negara dari cukai ditargetkan mencapai Rp 245,4 triliun pada tahun depan. Menurut paparan draf RUU APBN 2023, saah satu upaya untuk mencapai target cukai tersebut yakni dengan melakukan ekstensifikasi cukai melalui penambahan barang kena cukai. "Intensifikasi cukai melalui penyesuaian tarif cukai, dan ekstensifikasi cukai melalui penambahan barang kena cukai baru berupa produk plastik dan minuman berpemanis dalam kemasan yang diselaraskan dengan pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat," tulis draf paparan rapat tersebut. Terkait rencana pengenaan cukai pada minuman berpemanis dan plastik, Menteri Keu...