Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan bahasa kode untuk pemrograman komputer alias coding jauh lebih penting daripada Bahasa Inggris di masa depan. Karenanya, ia meminta pembelajaran bahasa coding ditingkatkan ke mahasiswa.
"Bahasa bukan cuma Bahasa Inggris saja, bahasa coding ini lebih penting lagi ke depan," ucap Jokowi di acara Pengarahan Presiden kepada Peserta PPSA XXIII Lembaga Ketahanan Nasional di Istana Negara, Rabu (13/10).
Jokowi menjelaskan bahasa coding akan penting karena di masa depan akan banyak jenis pekerjaan baru. Pekerjaan itu membutuhkan keahlian bahasa coding dan akan menggantikan jenis pekerjaan lama.
"Kasir misalnya. Dulu sangat penting. Sekarang para pemilik uang, mengelola sendiri uangnya dengan e-payment. Credit advisor juga, sangat banyak, sekarang sudah banyak. Sudah terjadi dan ke depan lebih banyak, akan berubah jadi fintech," katanya.
Maka dari itu, menurutnya, perguruan tinggi dan para dosen sudah mulai harus menyesuaikan pembelajaran bagi mahasiswanya. Beberapa program belajar dan kurikulum sudah harus dikembangkan dan tidak bisa lagi mengajar keilmuan yang sama dari bertahun-tahun lalu.
"Pendidikan tinggi harus memfasilitasi mahasiswa untuk kembangkan talentanya, jangan dipagari oleh program-program studi di fakultas yang justru membelenggu, karena semuanya nanti akan hybrid. Hybrid knowledge, hybrid skill, semuanya akan ke sana," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menilai nantinya bukan cuma pekerjaan baru yang muncul, tapi banyak keahlian yang tergantikan oleh teknologi.
Misalnya, insinyur akan tergantikan oleh advance robotic. Begitu juga dengan dokter bedah, nantinya bisa dilakukan oleh robot.
"Perkembangan seperti ini kalau tidak kita segera antisipasi bisa tertinggal. Jadi mungkin fakultas kedokteran ya secepatnya mulai ada mata kuliah tentang robotic, sehingga skill untuk hal-hal baru selalu di-update teknologinya," terangnya.
Bos Apple: Belajar Coding Lebih Penting dari Bahasa Inggris
- Penguasaan bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa universal ternyata tak terlalu dianggap penting oleh CEO Apple Tim Cook, setidaknya bagi siswa di Prancis. Menurutnya, saat ini lebih baik mempelajari coding ketimbang bahasa Inggris.
Hal itu diungkapkan Cook saat melakukan wawancara dengan salah satu media asal Prancis, Konbini. Ia beralasan, bahasa pemrograman merupakan salah satu bahasa universal yang dapat menjangkau lebih banyak orang di dunia.
"Kalau saya seorang siswa Prancis berumur 10 tahun, saya akan memilih untuk belajar coding ketimbang bahasa Inggris," ujarnya, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (13/10/2017).
Kendati demikian, bukan berarti ia menyarankan agar orang-orang tak belajar bahasa Inggris. Akan tetapi, bahasa pemrograman memungkinkan seseorang mengekspresikan dirinya ke lebih dari 7 miliar orang di dunia.
"Saya rasa, coding harus ada di tiap sekolah negeri di seluruh dunia," ujar pengganti Steve Jobs ini. Di sisi lain, ucapan Cook ini memang masuk akal, sebab ia memang bekerja di perusahaan yang berjalan di bidang teknologi.
Namun, terlepas dari hal itu, data dari Glassdoor menunjukkan pegawai dengan kemampuan pemrograman komputer termasuk orang yang mendapat gaji tinggi. Di Amerika Serikat, programmer masuk dalam daftar tiga besar pekerjaan dengan bayaran tinggi.
Meski terlihat menggiurkan, pimpinan Apple itu menyebut keuntungan dari memiliki kemampuan coding lebih dari itu. Ia mengatakan, kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk menghasilkan hal hebat.
"Kreativitas adalah tujuannya dan coding memungkinkan hal tersebut. Kreativitas berada di bangku depan, teknologi di bangku belakang. Perpaduan ini membuat kamu dapat melakukan hal-hal hebat," tuturnya.