Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Allah

Keinginan Melihat Allah SWT

Keinginan Melihat Allah SWT السلام عليكم ورحمة الله وبركاته بسم الله الرحمن الرحيم Hadits dari Abdullah bin Syaqiq, beliau berkata kepada Abu Zar : "Seandainya saya bertemu dengan Rasulullah, pasti ku akan bertanya kepada beliau suatu pertanya'an." Lalu Abu Zar berkata : "Tentang hal apa ??" Jawab Abdullah : "Apa tuan melihat الله ??" Abu Zar kemudian berkata : "Perkara itu, pernah aku tanyakan pada Rasululllah, bahwa beliau hanya melihat Cahaya. Cahaya wujud الله serupa dengan saya, tapi tidak sebanding. Saya tidak berdaya dikuasai melihat Diri diluar Diri. Engkau adalah Aku. Aku adalah Engkau. Begitulah sapa'an الله terhadap Hamba-Nya (Nur)." Saudara-saudari ku sekalian hamba الله yang dikasihi-Nya ...... Ketahuilah Anda semua,  bahwa Allah bisa dikenal. Tapi tidak bisa diperkenalkan kepada siapapun.  Ungkap Rasullullah : Aku menyembah aku yang aku kenal, dan Nabi Musa menyembah الله yang dia kenal. Begitupun pengenalan para Nab...

Tafsir Surat Hud ayat 6: Allah Menjamin Rezeki Setiap Makhluk

Tafsir Surat Hud ayat 6: Allah Menjamin Rezeki Setiap Makhluk Infografis Tiga Hal yang Mendatangkan Rezeki. Ilustrasi harta  -- Allah SWT tidak pernah mengingkari janji, termasuk dalam perkara memberikan kepastian rezeki kepada setiap makhluk-Nya. Namun bagaimana rezeki itu datang, bukan berarti ia langsung turun 'jeger' dari langit.  Allah berfirman dalam Alquran Surat Hud ayat 6: وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ "Wa mā min dābbatin fil-arḍi illā ‘alallāhi rizquhā wa ya‘lamu mustaqarrahā wa mustauda‘ahā, kullun fī kitābim mubīn(in)." Yang artinya, "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya.350) Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)." Dalam tafsir Kementerian Agama dijelaskan mengenai ayat ini. Yakni binatang-binatang ya...

KEISTIMEWAAN LAFADZ ALLAH MENURUT SYAIKHUNA MAIMOEN ZUBAIR

KEISTIMEWAAN LAFADZ ALLAH MENURUT SYAIKHUNA MAIMOEN ZUBAIR Ini tentang keistimewaan lafadz Allah. Lafadz Allah dalam bahasa Arab, yakni الله ternyata memiliki keistimewaan ditinjau dari sisi hurufnya. Almagfurlah memberikan penjelasan tentang keistimewaan tersebut. Menurut Mbah Moen, lafadz الله terdiri atas empat huruf, yakni alif (ا), lam (ل), lam (ل), dan ha (هـ). Tidak ada satupun yang sama dengan Allah, begitu juga tidak ada nama yang sama dengan Allah. “Lafadz الله kalau dibuang hurufnya dari depan, (maknanya) bertambah dekat dengan Allah. Kamu tidak akan dekat dengan Allah kalau tidak dibuang huruf alifnya (ا) menjadi لله (lillah/karena Allah),” jelas Mbah Moen. Mbah Moen menambahkan, bagaimanapun seseorang bisa masuk surga jika beramal dengan لله تعالى (lillahi ta’ala). Selanjutnya Mbah Moen menerangkan, lafadz لله (lillah) jika dihilangkan huruf lam (ل) yang pertama, akan menjadi له (lahu/hanya kepada Allah). “Ini namanya Dhomir Sya-an (ضمير الشأن), istilah orang m...

ALLAH DI ANTARA LISAN DAN HATI

ALLAH DI ANTARA LISAN DAN HATI  -  Dalam Futuhul Ghaib, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Jika ada seseorang bertanya: “Bagaimanakah aku harus mengeluarkan cinta dunia dari hatiku?” Maka jawabannya adalah: “Hendaklah memperhatikan cintamu pada ‘tuhan-tuhan’ hati dan ‘anak-anak’-nya.” Ambillah alat ukur berupa cermin, lalu pandanglah hatimu melalui cermin itu. Perhatikanlah, apakah kau seorang Mukmin atau seorang munafik? Apakah kau seorang yang bertauhid atau seorang musyrik? Dunia adalah fitnah yang menyibukkan, kecuali diambil dengan niat yang benar semata-mata untuk bagian akhirat. - Jika seseorang berniat dengan benar dalam memanfaatkan dunia, maka jadilah akhirat untuknya. Tiap nikmat dapat menafikan syukur kepada Allah. Karena itu, hendaklah kau mengarahkan nikmat Allah dengan cara bersyukur kepada-Nya. - Setidaknya ada 2 cara untuk bersyukur:  1) Memohon pertolongan dengan nikmat itu agar kita dapat berbuat taat dan menjadi pelipur lara bagi o...

Allah Menurunkan Penyakit dan Obatnya

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam shahihnya, dari shahabat Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda, مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شَفَاءً “ Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula obatnya” Dari riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah dia berkata bahwa Nabi bersabda, لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أَصَابَ الدَّوَاءُ الدَّاءَ، بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ “ Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.”(HR. Muslim) Diriwayatkan pula dari musnad Imam Ahmad dari shahabat Usamah bin Suraik , bahwasanya Nabi bersabda, كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَجَاءَتِ اْلأَعْرَابُ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَنَتَدَاوَى؟ فَقَالَ: نَعَمْ يَا عِبَادَ اللهِ، تَدَاوَوْا، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ لَهُ شِفَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ. قَالُوا: مَا هُوَ؟ قَالَ: الْهَرَمُ “ Aku pernah b...