
Sehat Itu Nikmat Sedangkan Sakit Adalah Tanda Kasih Sayang Allah
Tanpa dari rasa sakit yang mengganggu dan tanda sayang karena dosa sedang digugurkan.
Bagi orang-orang yang beriman, kesenangan atau kesusahan merupakan dua ladang yang sama-sama menguntungkan. Bila ia mendapat kesenangan, ia akan bersyukur sehingga kesenangan tersebut terus akan ditambah. Bila ia ditimpa kesusahan, maka ia akan bersabar sehingga dengan kesabarannya itulah, dosa dosanya berguguran.
Saudaraku,
Allah Swt berfirman didalam surat At-Taghaabun:11 yang artinya: โTidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.โ
Bagi orang mukmin sehat adalah nikmat dunia yang teramat besar. Kenikmatan semakin besar dengan tambahan rasa syukur yang sejatinya lebih besar dari nikmat sehat itu sendiri. Jika sehat merupakan nikmat, sakit bukan berarti laknat bagi seorang mukmin. Sakit merupakan ujian yang membuka peluang selaksa kebaikan dan menghapus ribuan dosa dan kesalahan.
Saudaraku,
Rasulullah saw bersabda:
โAda dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu karenanya, yakni kesehatan dan waktu luang.โ
Mengapa....???, Karena manusia tidak dapat mengambil manfaat dari kesehatan dan waktu luangnya untuk melaksanakan aktivitas menebarkan amal baiknya yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah Swt dan kampung akhirat.
Jika engkau ingin mengetahui seberapa berharganya sehat walโafiat, maka perbanyaklah mengunjungi orang-orang yang sakit, baik dirumah maupun di rumah sakit. Dan karena itulah ada yang mengatakan bahwa โkesehatan adalah mahkota yang berada di atas kepala orang-orang yang sehat yang hanya diketahui oleh orang yang sakitโ.
Berapa banyak orang sakit yang berangan-angan melangkahkan kedua kakinya untuk melaksanakan shalat wajib berjamaโah, bershilaturrahim dan mengurangi saudaranya.....namun ia tak mampu melakukannya!!!
Berapa banyak orang sakit yang terputus hubungan dari manusia, sehingga ia tidak bisa bercengkerama dengan mereka, ia berangan-angan bisa mendengarkan Al-Qurโan dan lantunan ayat-ayat-Nya, tapi ia tak mampu melakukannya!!
Saudaraku,
Kenapa sakit itu ku sebut nikmat?
Ingatlah sabda Rasulullah saw: โTidaklah menimpa seorang muslim, baik itu suatau kepayahan, sakit menahun, kegundahan, kesedihan, kesakitan, kecemasan atau yang hanya sekedar tertusuk duri, melainkan dengan semua itu Allah Taโala akan menghapus dosa-dosanya.โ (HR. Al-Bukhari).
Suatu ketika Nabi saw pernah menemui Ummu Saaโib, lalu beliau saw bersabda: โApa yang menimpamu wahai ummu Saaโib sehingga engkau menggigil seperti ini?โ Ummu Saaโib menjawab โDisebabkan demam tinggi, tidak ada kebaikan dari Allah Taโala padanyaโ. Rasulullah saw bersabda: โJanganlah engkau mencela penyakit demam! Karena sesungguhnya demam itu menghilangkan kesalahan (dosa) anak Adam (manusia) sebagaimana ubupan (alat peniup api yang dipakai tukang besi) menghilangkan karat besiโ. (HR. Muslim)
Kemudian akan terus mendapatkan pahala amal shalih yang ia selalu giat melakukannya di kala sehat. Sebagaimana Nabi saw telah memberikan kabar gembira tersebut dalam haditsnya Abu Musa Al-Asyโary ra. โJika seorang hamba tertimpa sakit atau sedang melakukan perjalanan (safar), maka Allah Taโala akan menetapkan dan menulis baginya pahala sebagaimana ketika dilakukan saat dia mukmin (tidak safar) dan sehat.โ (HR. Al-Bukhari).
Ya Allah, Jadikanlah kami semua termasuk orang-orang yang apabila diberi bersyukur, apabila diuji bersabar dan apabila berdosa meminta ampun.
Semoga kita mampu berbuat ikhlas dan bersabar saat musibah menimpa. Amin
Komentar