LEGENDA RAJA DAN BATU
Alkisah di sebuah kerajaan hiduplah seorang raja yang bijaksana. Pada suatu malam, sang raja pergi ke sebuah jalan yang sering dilalui rakyatnya. Kemudian ia meletakkan sebuah batu yang sangat besar tepat di tengah-tengah jalan tersebut.
Ketika pagi hari, orang-orang kebingungan mengapa tiba-tiba ada batu besar di tengah jalan. Sungguh batu itu sangat mengganggu sekali, sehingga mereka mengumpat dan memaki hal tersebut.
Sebagian dari mereka mengeluh dan menghela napas panjang karena perjalanan menjadi terusik olehnya. Sebagian lagi mengucap sumpah serapah kepada siapapun yang telah mendatangkan masalah ini kepada mereka.
Setelah berlangsung cukup lama, suatu hari seorang lelaki berjalan melintasi jalan tersebut. Ia terheran melihat batu besar yang menghalangi seperti itu namun mengapa tak ada orang yang tergerak untuk menyingkirkannya.
Maka sang lelaki mendorong batu tersebut sekuat tenaganya agar bergeser ke tepi jalan. Memang cukup berat dan melelahkan, pantas saja orang-orang tidak ada yang mau melakukannya. Namun pada akhirnya ia berhasil menyelesaikan pekerjaan tersebut meski kelelahan.
Tanpa disangka, rupanya di bawah batu besar itu ada satu kantong uang emas. Sang lelaki merasa gembira memperolehnya. Rupanya raja memang sengaja meletakkan hadiah tersebut, sebagai kejutan bagi siapa saja yang tergerak menyingkirkan batu itu.
Demikianlah legenda tentang raja dan batu yang kerap kali diceritakan dari generasi ke generasi. Betapa banyak kebenaran yang disampaikan dalam kisah tersebut. Bahwa sebagian besar manusia hanya mengeluh saja ketika mereka melihat masalah.
Alih-alih mereka tertantang untuk mencari solusinya, justru yang dilakukan sebatas mengumpat dan menyalahkan orang lain. Mereka hanya menghindar dari masalah, bukannya menyelesaikan. Bukankah peribahasa Arab berkata,
الأفضل أن تضيء شمعة، من أن يلعن الظلام
"Lebih baik menyalakan lilin, daripada mengutuk kegelapan."
Sangat sedikit sekali orang yang berani menghadapi masalah dan merasa perlu turut andil menanganinya meski hal itu bukan kesalahannya. Bagi orang-orang yang seperti ini, bersiaplah akan mendapat kejutan tak terduga sebagai hasil dari ketulusannya.
Kisah “ legenda raja dan batu ” ini hanyalah fiksi yang mungkin bisa kita ambil hikmah dari cerita tersebut. Alkisah di sebuah kerajaan hiduplah seorang raja yang bijaksana. Pada suatu malam, sang raja pergi ke sebuah jalan yang sering dilalui rakyatnya. Kemudian ia meletakkan sebuah batu yang sangat besar tepat di tengah-tengah jalan tersebut.
Ketika pagi hari, orang-orang kebingungan mengapa tiba-tiba ada batu besar di tengah jalan. Sungguh batu itu sangat mengganggu sekali, sehingga mereka mengumpat dan memaki hal tersebut.
Tanggapan Sebagian Orang
Sebagian dari mereka mengeluh dan menghela napas panjang karena perjalanan menjadi terusik olehnya. Sebagian lagi mengucap sumpah serapah kepada siapapun yang telah mendatangkan masalah ini kepada mereka.
Setelah berlangsung cukup lama, suatu hari seorang lelaki berjalan melintasi jalan tersebut. Ia terheran melihat batu besar yang menghalangi seperti itu namun mengapa tak ada orang yang tergerak untuk menyingkirkannya.
Usaha satu Orang
Maka sang lelaki mendorong batu tersebut sekuat tenaganya agar bergeser ke tepi jalan. Memang cukup berat dan melelahkan, pantas saja orang-orang tidak ada yang mau melakukannya. Namun pada akhirnya ia berhasil menyelesaikan pekerjaan tersebut meski kelelahan.
Hikmah di balik batu
Tanpa disangka, rupanya di bawah batu besar itu ada satu kantong uang emas. Sang pemuda merasa gembira memperolehnya. Rupanya raja memang sengaja meletakkan hadiah tersebut, sebagai kejutan bagi siapa saja yang tergerak menyingkirkan batu itu.
Hikmah yang dapat kita ambil
Demikianlah legenda tentang raja dan batu yang kerap kali diceritakan dari generasi ke generasi. Betapa banyak kebenaran yang disampaikan dalam kisah tersebut. Bahwa sebagian besar manusia hanya mengeluh saja ketika mereka melihat masalah.
Alih-alih mereka tertantang untuk mencari solusinya, justru yang dilakukan sebatas mengumpat dan menyalahkan orang lain. Mereka hanya menghindar dari masalah, bukannya menyelesaikan. Bukankah peribahasa Arab berkata,
الأفضل أن تضيء شمعة، من أن يلعن الظلام
“Lebih baik menyalakan lilin, daripada mengutuk kegelapan.”
Sangat sedikit sekali orang yang berani menghadapi masalah dan merasa perlu turut andil menanganinya meski hal itu bukan kesalahannya. Bagi orang-orang yang seperti ini, bersiaplah akan mendapat kejutan tak terduga sebagai hasil dari ketulusannya.
Ust. Arafat
LEGEND OF THE KING AND THE ROCK
Once upon a time in a kingdom there lived a wise king. One night, the king went to a road that was often used by his people. Then he placed a very large stone right in the middle of the road.
In the morning, people were confused as to why suddenly there was a large rock in the middle of the road. The stone was really annoying, so they cursed and cursed at it.
Some of them complained and took a deep breath because the journey was disturbed by him. Some of them cursed at whoever had brought this problem to them.
After going on for quite some time, one day a man walked across the road. He was surprised to see a large rock blocking it like that but why no one was moved to remove it.
So the man pushed the stone as hard as he could so that it moved to the edge of the road. It's quite hard and tiring, no wonder no one wants to do it. But in the end he managed to complete the job even though he was exhausted.
Unexpectedly, under the large rock there was a bag of gold money. The man was happy to get it. Apparently the king had deliberately put the gift there, as a surprise for anyone who was moved to get rid of the stone.
This is the legend about the king and the stone which is often told from generation to generation. How much truth is conveyed in this story. That most people only complain when they see problems.
Instead of being challenged to find a solution, what they do is just curse and blame others. They only avoid problems, instead of solving them. Doesn't the Arabic proverb say,
God willing "It is better to light a candle, than to curse the darkness."
Very few people have the courage to face problems and feel the need to take part in dealing with them even though it is not their fault. For people like this, be prepared to get unexpected surprises as a result of their sincerity.
Ust. Arafat