Mewaspadai Gempa Darat di Jawa Timur
BMKG melaporkan dalam dua pekan terakhir setidaknya terjadi 16 gempa bumi berkekuatan di atas Magnitudo 5 di seluruh Indonesia.
Seperti diketahui hal yang menjadikan wilayah Indonesia rawan gempa karena dilalui jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Indo-Australia (Eurasia) dan Pasifik.
Sementara Jawa Timur sendiri memiliki potensi gempa bumi baik dari zona subduksi di laut selatan Jawa Timur pertemuan lempeng Eurasia dan Indo Australia maupun dari sesar-sesar aktif yang bisa menjadikan gempa bumi terjadi di daratan selain gempa vulkanik.
Sesar aktif di Jawa Timur antara lain Sesar Rembang, Madura, Kangean, Sakala di bagian utara dan Sesar Kendeng, Pasuruan serta Probolinggo bagian tengah.
Bahkan Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Doktor Amien Widodo pernah menyebut Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo juga dilewati oleh Sesar Rungkut dan Sesar Waru. Semuanya berpotensi terjadi gempa sewaktu-waktu.
Peristiwa gempa darat seperti yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat. bahkan dikatakan Amien Widodo tidak terjadi di jalur sesar yang ada di dalam tanah wilayah tersebut. Amien menyebut gempa Cianjur ternyata terjadi di luar Sesar Cimandiri yang melintasi Kabupaten Cianjur.
Bagaimana gempa tersebut bisa terjadi?
Simak penjelasan masalah ini dalam Spektrum Radio Jatim yang ditayangkan Senin (12/12/2022) pukul 09.00 WIB serentak di 91 Radio Anggota Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Timur.
Sumber Berita
#SpektrumRadioJatim
#PRSSNJatim