Dapat Gelar Pahlawan Devisa, Ini Jumlah Dollar yang Dihasilkan TKI/TKW
Gelar itu lantaran mereka turut menyumbang devisa ke Indonesia melalui jasa remitansi atau pengiriman uang. Jumlah devisa yang dihasilkannya pun terbilang besar. Remitansi TKI menyumbang 10% nilai APBN.
Diketahui, TKI berjumlah sekitar 4 juta orang dan tersebar di lebih dari 161 negara. Bank Indonesia (BI) mencatat pengiriman uang (remitansi) dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri sebesar USD2,28 miliar atau setara Rp32,6 triliun (kurs Rp 14.300) pada kuartal II-2021. Nilai tersebut naik 0,75% dibandingkan pada kuartal I-2021 yang sebesar USD2,26 miliar (month to month/m-to-m).
Mengutip data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, sejak 2011 hingga 2017, devisa yang dihasilkan oleh TKI mencapai USD56,54 miliar. Angka itu akan jauh lebih besar lagi jika ditarik semakin ke belakang.
Ini Alasan Pekerja Migran Disebut Pahlawan Devisa
Para pekerja migran sering disebut sebagai pahlawan devisa negara. Pasalnya para pekerja tersebut menyumbang pemasukan dalam bentuk remitansi cukup besar.
- Para pekerja migran atau dulunya disebut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sering disebut sebagai pahlawan devisa negara. Pasalnya para pekerja tersebut menyumbang pemasukan dalam bentuk remitansi cukup besar.
Menurut laman sikapiuangmu.ojk.go.id, remitansi adalah layanan jasa pengiriman uang yang dilakukan oleh pekerja asing ke negara asalnya.
Mengutip berbagai sumber, Minggu (17/4/2022), remitansi TKI menyumbang 10 persen nilai APBN. Oleh karena itu, TKI disebut sebagai Pahlawan Devisa Negara.
Diketahui, TKI berjumlah sekitar 4 juta orang dan tersebar di lebih dari 161 negara. Kemudian, pemerintah pun berterima kasih dengan keberadaan TKI.
Berdasarkan data dari BNP2TKI, perolehan devisa dari remitansi TKI yang bekerja di berbagai negara di kawasan Asia, Amerika, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Australia pada 2012 sampai dengan Juli 2012 mencapai USD3,9 miliar.
Sementara, jumlah remitansi TKI yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan BNP2TKI per Juli 2012 merinci untuk kawasan Saudi Arabia yang dikirim TKI sebesar USD1,1 miliar dan Malaysia USD1,3 miliar.
Sumbang Devisa Rp 158 T Lebih, Presiden Jokowi Titip Perlindungan TKI
- Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebut para TKI atau pekerja migran Indonesia adalah pahlawan devisa. Dari para TKI di seluruh dunia, devisa yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 158 triliun lebih.
Keterangan tersebut ia sampaikan saat menghadiri upacara penyerahan ijazah (UPI) mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Taiwan secara virtual Minggu (13/12). Total ada 21 TKI Taiwan yang diwisuda. Sebanyak 13 orang mengikuti UPI langsung di Taiwan. Sisanya delapan orang mengikuti secara virtual karena sudah ada di Indonesia.
Lebih lanjut Benny mengatakan sebagai pahlawan devisa, negara menaruh perhatian penting kepada para PMI. Dia menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo bahwa setiap PMI layak diberikan hormat oleh negara. “Dan mendapatkan perlindungan dari ujung rambut sampai ujung kaki,” kata dia.
Secara khusus Benny memberikan apresiasi kepada para PMI yang berhasil menyelesaikan studi sarjana di UT Taiwan. Menurut dia butuh keberanian, pengorban, dan tekat kuat untuk bisa bekerja sambil kuliah. Apalagi ini bekerja dan kuliahnya di negeri orang.
Benny meyakini bahwa kuliah adalah investasi yang tidak akan merugikan. Dengan gelar sarjana, maka peluang mendapatkan pekerjaan semakin luas. Dia mengatakan dari sisi penghasilan atau gaji, orang dengan ijazah sarjana tentunya lebih besar ketimbang ijazah di jenjang bawahnya.
Untuk itu menurutnya dengan kuliah, bisa memotong rantai kemiskinan. Kemudian juga bisa menyelamatkan generasi berikutnya dari kebodohan. Sebab dengan penghasilan yang lebih besar, para PMI bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang yang tinggi. ,kata dia
Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri UT Dewi Artati Padmo Putri mengatakan jumlah mahasiswa UT di luar negeri sekitar 2.500 orang. Mereka tersebar di 45 negara. ’’Di Taiwan ada dua lokasi. Ada 176 mahasiswa UT di Taiwan,’’ katanya.
Dibandingkan dengan jumlah PMI yang ada di Taiwan, jumlah PMI yang terdaftar sebagai mahasiswa UT itu masih sangat kecil. Dia berharap para wisudawan bisa mengajak PMI lainnya untuk kuliah. Dia mengakui tidak mudah untuk bekerja sambil kuliah. Namun dia menegaskan pendidikan itu adalah investasi yang tidak akan merugi.