China VS Indonesia ( Revolusi mental)
Tahukah kalian, China yang kalian benci itu penduduknya lebih dari 1,4 miliar namun populasi Hape 1,7 miliar. Jumlah kelas menengah di china sebanyak 400 juta orang dari 150 juta keluarga. Dengan tingkat penghasilan sebulan rata rata per orang sebesar US$3,640 atau Rp. 45 juta. Kelas menengah China itu terbesar di dunia. Mengalahkan semua penduduk Amerika. Mengalahkan semua penduduk ASEAN. Jadi jangan baper rakyat China mau pindah ke indonesia. Mereka makmur dari kita.
Tahukah kalian, China yang kalian benci itu punya anggota sosial media terbesar di dunia, yaitu 770 juta user. Dan itu semua menggunakan aplikasi dalam negeri sendiri, Baidu, Alibaba and Tencent. Mereka bangsa mandiri dalam aplikasi IT. 90% aplikasi sosial media digunakan untuk bisnis, bukan utuk produsen hoax
Tahukah kalian, 90% suplai Chain industri di dunia ini dari 11 katagori berasal dari China. Kebayangkan, kalau hidup mati industri dunia, tergantung pasokan China. 1/3 sumber daya alam pembelinya adalah China. Kebayang engga kalau China engga beli. Akan banyak negara ketiga yang bangkrut.
China yang kalian benci itu, menghidupi bisnis pariwista dunia, yang mengirim wasata mencapai 150 juta orang setahun. Kebayang engga kalau mereka engga bisa wisata ke luar negeri. Berapa banyak bisnis wista bangkrut.
China yang kalian benci itu, 25% dari top 500 perusahaan kelas dunia ada di China. Mereka negara yang mengirim pelajar ke luar negeri terbanyak di dunia. Negara yang membelanjakan biaya riset lebih besar dari APBN kita yaitu $293 billion setahun. Negara terbesar kedua di dunia yang membangun atas dasar IPTEK.
China yang kalian benci itu, adalah negara dengan tingkat hutang terbesar di dunia. Namun berhutang kepada rakyat sendiri, yang menerapkan skema pinjaman bagi hasil. Tingkat hutang berbasis sukuk atau syariah mencapai 260% dari PDB nya. Hanya 40% PDB hutang berbasis bunga. Namun China adalah 3 negara kreditur terbesar yang membiayai APBN Amerika yang boros. Memberikan bantua ekonomi ke semua negara islam di dunia termasuk Arab. Mereka bangsa mandiri dan tidak sungkan membantu negara lain. Bahkan kepada pembencinya sekalipun.
Mengapa kalian tidak belajar dari kesuksesan China yang membangun dengan konsep syariah. Padahal mereka bukan negara berbasis islam. Kalau tidak bisa bersaing, belajarlah kepada pesaing. Kalau tidak bisa mandiri, belajarlah kepada yang bisa mandiri. Kebencian hanya melahirkan kebodohan. Jangan mengutuki orang yang sukses hanya karena kalian jadi orang gagal. Tirulah para sufi yang tak segan belajar, bahkan kepada anjing sekalipun. Pahamkan sayang.
قال النبى صلم : اطلبوا العلم و لو بالصين
TUNTUTLAH ILMU MESKIPUN SAMPAI DI NEGERI CINA