Sebelum menjadi pengajar ilmu Pasti menjadi pengejar ilmu terdahulu


Sebelum menjadi pengajar ilmu Pasti menjadi pengejar ilmu terdahulu.


Sebelum penjadi penggalang ilmu
Pasti menjadi penggali ilmu terdahulu.

Sebelum merasakan kenyataan akhirat
Pasti merasakan dustanya dunia.

Itulah singkat kata cerita kehidupan.
Nasehat itu obat bagi orang lalai.
Dan ilmu itu obat bagi orang bodoh.
Sedang terdidik adalah obat dari seorang pendidik.

Rumus kehidupan.
Rantai tak lepas dari alurnya.
Sama halnya kehidupan 2 alam dunia akhirat
Butuh bekal yaitu ilmu.

Ilmu yang menemukan keikhlasan
Itulah yang disebut amalan.
Ilmu yang tak menyimpang aturanNYA
Itulah yang disebut ketaqwaan

Berilmu lah sebelum menjadi pendididik.
Karna ilmu itu tak lepas dari fitrah hati yang memancarkan akhlak muliyah. Yang pancarannya akan memercik di sekitarnya tanpa kita harus memaksanya menerima.

Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu di akhirat dan di dunia

Di akhirat, Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu beberapa derajat berbanding lurus dengan amal dan dakwah yang mereka lakukan. Sedangkan di dunia, Allah meninggikan orang yang berilmu dari hamba-hamba yang lain sesuai dengan ilmu dan amalan yang dia lakukan.
Allah Ta’ala berfirman,

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah: 11)

Kedua, seorang yang berilmu adalah cahaya yang banyak dimanfaatkan manusia untuk urusan agama dan dunia meraka.

Dalilnya, satu hadits yang sangat terkenal bagi kita, kisah seorang laki-laki dari Bani Israil yang membunuh 99 nyawa. Kemudian dia ingin bertaubat dan dia bertanya siapakah di antara penduduk bumi yang paling berilmu, maka ditunjukkan kepadanya seorang ahli ibadah. Kemudian dia bertanya kepada si ahli ibadah, apakah ada taubat untuknya. Ahli ibadah menganggap bahwa dosanya sudah sangat besar sehingga dia mengatakan bahwa tidak ada pintu taubat bagi si pembunuh 99 nyawa. Maka dibunuhlah ahli ibadah sehigga genap 100 orang yang telah dibunuh oleh laki-laki dari Bani Israil tersebut.
Akhirnya dia masih ingin bertaubat lagi, kemudian dia bertanya siapakah orang yang paling berilmu, lalu ditunjukkan kepada seorang ulama. Dia bertanya kepada ulama tersebut, “Apakah masih ada pintu taubat untukku”. Maka ulama tersebut mengatakan bahwa masih ada pintu taubat untuknya dan tidak ada satupun yang menghalangi dirinya untuk bertaubat. Kemudian ulama tersebut menunjukkan kepadanya agar berpindah ke sebuah negeri yang penduduknya merupakan orang shalih, karena kampungnya merupakan kampung yang dia tinggal sekarang adalah kampung yang penuh kerusakan. Oleh karena itu, dia pun keluar meninggalkan kampung halamannya. Di tengah jalan sebelum sampai ke negeri yang dituju, dia sudah dijemput kematian. (HR. Bukhari dan Muslim).

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama