Puan VS Ganjar Saling Legowo
Indikasi pencalonan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin menguat.
Hal itu setelah Fraksi PDI-P membentuk Dewan Kolonel yang dimaksudkan secara khusus untuk mendongkrak citra Puan Maharani.
Anggota Fraksi PDI-P Johan Budi mengakui, Dewan Kolonel yang dibentuk sekitar 2-3 bulan ini merupakan dukungan terhadap Puan untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024.
Elektabilitas Ganjar lebih tinggi
Di pihak lain, posisi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas tinggi, disebut terancam maju di Pilpres 2024.
Ganjar juga beberapa kali tak diundang acara PDI-P di Jawa Tengah yang dihadiri oleh puan.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Konsultasi Publik Algoritma Aditya Perdana melihat, PDI-P saat ini sedang mempersiapkan diri terkait Pilpres 2024.
Dalam berbagai kesempatan, ia menyebut Ganjar selalu menegaskan bahwa dirinya merupakan kader PDI-P dan tunduk pada partai.
"Terakhir di Sekolah Partai, Ganjar selalu menyebut saya adalah kader PDI-P. Ini adalah bukti kuat bahwa Ganjar itu akan patuh dan tunduk perintah ketum," kata Aditya kepada Kompas .com, Rabu (21/9/2022).
Dari pernyataan itu, Aditya menilai Ganjar akan legowo apabila nantinya PDI-P mencalonkan Puan dalam Pilpres 2024.
Akan tetapi, ia menyebut semua kemungkinan itu masih sangat mungkin untuk berubah dan peluang kedua tokoh tersebut masih terbuka.
Ia menjelaskan, jika PDI-P mengikuti pola pencalonan seperti Pemilu 2014, maka Ganjar kemungkinan akan dicalonkan partai berlambang banteng tersebut.
Alasannya Ganjar saat ini memiliki elektabilitas yang tinggi dan mengungguli Puan Maharani.
"Waktu itu kan Pak Jokowi populer, elektabilitas bagus, atau kemudian mungkin pertimbangan survei dilakukan tapi bukan utama. Arahnya kalau seperti itu bisa kita baca ke Puan," jelas dia.