PEMIMPIN TEGAS, ATURAN JELAS TIDAK PLIN PLAN

PEMIMPIN TEGAS, ATURAN JELAS TIDAK PLIN PLAN


Hari ini dunia maya dihebohkan dengan unggahan promosi sebuah produk di Indonesia yang memberikan hadiah satu botol minuman beralkohol bagi pemilik nama Muhammad dan Maria. Unggahan itu kontan memicu kegaduhan netizen.

Ini bukan kali pertama sebenarnya. Upaya pelecehan agama dengan sengaja atau tidak sengaja. Namun karena hukumannya tidak tegas, maka kejadian yang sama terus berulang, sekalipun kasusnya berbeda-beda.

Tegasnya pemberlakuan hukuman terkait erat dengan keberanian dan ketegasan pemimpinnya. Seperti yang belum lama viral di Qatar dalam rangka perhelatan Piala Dunia 2022.

Minuman beralkohol yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan para pesepak bola dunia secara tegas diatur dalam event akbar ini.

Minuman ini hanya tersedia di tempat-tempat tertentu saja, seperti hotel atau bar yang memiliki izin, dan hanya bisa dinikmati di tempat itu juga. Bila kedapatan mengonsumsinya di tempat umum, maka akan dijatuhi hukuman 6 bulan penjara.

Selain aturan tegas tentang minuman beralkohol, untuk pertama kalinya dalam sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala Dunia, diberlakukan larangan untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan bukan suami-istri.

Seperti diketahui, gaya hidup pemain bola internasional tak bisa dipisahkan dari perempuan-perempuan cantik. Istilahnya WAGs, singkatan dari wives and girlfriends. Tak hanya bagi pemain, aturan ketat ini juga berlaku untuk staf, pelatih dan fans. Setiap pelanggaran akan diganjar hukuman 7 tahun penjara.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Qatar Mansoor Al Ansari juga melarang bendera pelangi yang identik dengan LG*TQ berkibar di pertandingan. "Jika ingin menunjukkan pandangan Anda tentang LG*TQ tunjukkan di masyarakat yang akan menerimanya (tidak di Qatar)." tegasnya.

Ketegasan terhadap peminum khamr pernah dicontohkan oleh Khalifah Utsman ibn Affan. Tersebutlah sahabat Al Walid bin Uqbah yang ditugaskan sebagai Gubernur Kuffah.

Suatu kali saat mengimami shalat Subuh, ia mabuk hingga melakukan kesalahan fatal. Shalat Subuh dilakukannya sebanyak 4 rekaat.

Ketika hal tersebut dilaporkan ke Madinah, Al Walid bin Uqbah lalu dipanggil. Ia dihukum cambuk yang dilakukan oleh Saʿīd ibn al-ʿĀs al-Umawī dan Ali bin Abi Thalib sebagai pengawas pelaksanaan hukuman itu.

Tak hanya dihukum cambuk, ia juga langsung dicopot dari jabatannya. Dalam kitab “Al-Bidayah wan Nihayah”, Ibnu Katsir tak lagi menuliskan kisah sahabat ini. Besar kemungkinan ia menghabiskan sisa hidupnya dengan melakukan pertaubatan pada Allah.

Utsman ibn Affan adalah pribadi yang lembut dan sangat pemalu, namun sebagai pemimpin, ketika harus mengambil keputusan, tegas ia melakukannya. Seperti itulah seharusnya!. 

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama