Luhut: Kabar ngeri bagi ekonomi dunia, perang Rusia dan Ukraina belum bisa diprediksi kapan berakhirnya


Luhut: Kabar ngeri bagi ekonomi dunia, perang Rusia dan Ukraina belum bisa diprediksi kapan berakhirnya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kabar ngeri bagi ekonomi dunia. Kabar ini didapatkan Luhut setelah berkunjung ke New York, Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu.

Dia bercerita banyak pemangku kepentingan di bidang ekonomi bicara soal krisis ekonomi global akan terjadi dalam waktu dekat.

"Dunia diramalkan, saya kemarin di New York, mereka katakan dunia akan masuk ke dalam global crisis atau perfect storm akan terjadi dalam waktu beberapa lama ke depan ini. 

Maka harus kita tata negeri ini dengan baik," ungkap Luhut saat memberikan pidatonya di acara puncak Hari Maritim Nasional 2022, yang disiarkan virtual, Selasa (27/9/2022).

Dalam kesempatan ini, Luhut juga mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dia nilai masih bisa sedikit meredam keadaan ketidakpastian ekonomi dunia terhadap Indonesia. 

Dia bilang bila semua pihak saling bahu membahu dan bekerja sama, ekonomi Indonesia akan baik-baik saja.

Luhut bilang sampai saat ini Indonesia menjadi negara yang cukup kuat ekonominya di dunia. Namun, hal itu tak lantas membuat Indonesia berpuas diri. Semua tetap harus waspada pada krisis yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Apalagi saat ini kondisi geopolitik dunia masih sangat panas. Luhut menyebutkan perang Rusia dan Ukraina belum bisa diprediksi kapan berakhirnya. 

Di sisi lain, hubungan Cina dan Taiwan di kawasan Asia Timur juga mulai memanas. Bisa jadi dampak ekonomi karena panasnya kondisi geopolitik akan dirasakan oleh Indonesia.

"Saya sampaikan bahwa Indonesia telah menjadi ekonomi yang kuat saat ini di dunia, tapi kita tak bisa hindari, bahwa situasi di Ukraine, ketegangan yang belum tentu kapan selesainya bisa berdampak pada pangan dan energi. 

Begitu juga keadaan di kawasan ini, di mana ketegangan China dan Taiwan berdampak banyak pada ekonomi dunia," papar Luhut. (Detik)

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama