KEKUATAN DALAM KETAATAN SIMBOL KETAKWAAN
Sebuah riset yang menarik dipublikasikan oleh Dr Maya Saleh di Institusi Penelitian Universitas Pusat Kesehatan McGill, Kanada.
Disebutkan dalam penelitiannya bahwa perempuan mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lebih tinggi daripada laki-laki.
Penyebabnya adalah estrogen atau yang sering diistilahkan sebagai hormon perempuan, yang berpengaruh meningkatkan kekebalan atau imunitas tubuh.
Tak hanya itu, ternyata tulang perempuan juga didesain sangat kuat, terutama punggung bawah dan tulang panggul, yang secara alami dipersiapkan untuk menjalani proses kehamilan dan persalinan.
Perempuan juga lebih tahan terhadap suhu udara dingin, karena lapisan lemaknya lebih tebal. Ini sebenarnya berfungsi untuk menjaga janin agar tetap hangat dalam kandungan.
Siklus menstruasi yang dialami perempuan setiap bulan, ternyata menghambat proses penuaan! Tidak heran kalau suami terlihat lebih tua, sekalipun secara usia tak beda jauh dengan istrinya.
Tak dipungkiri, perempuan mempunyai ketabahan yang luar biasa. Didera bermacam cobaan yang menguji kekuatan mental, umumnya bisa bertahan dan melewatinya.
Sebagaimana yang dicontohkan manusia-manusia mulia ini. Tersebutlah ibunda Hajar, ibu peradaban. Dari Mesir, atas perintah Allah, berdua dengan bayinya ia dibawa ke padang tandus tak berpenghuni.
Di tempat itu ia tunjukkan arti ketabahan, keikhlasan dan totalitas penghambaan pada RabbNya. Hingga ketaatannya itu diabadikan Allah dalam rukun Sa’i.
Kegigihannya bertahan hidup membuat padang tandus itu berubah menjadi kota yang ramai. Tanpa jejak yang ditinggalkannya, barangkali Makkah tak akan terlihat seperti hari ini.
Tak hanya Ibunda Hajar, dari Mesir juga ada jejak perempuan hebat lainnya yang bisa menjadi teladan keimanan. Ia adalah salah satu dari 4 perempuan yang akan menjadi penghulu surga: Asiyah binti Muzahim atau Asiyah Istri Fir’aun.
Ia mengajarkan pada kita, ujian iman itu seringkali dimulai dari sosok terdekat yang harusnya menjadi pelabuh rasa. Bersuamikan Fir’aun, ia masih bisa deraskan doa, “Ya Rabb, bangunkan aku rumah di sisiMu, di surga yang terjanji itu.”
Selama ini perempuan sering dipersepsikan lemah. Percayalah, itu hanya mitos!
Ibunda Hajar dan Asiyah istri Fir’aun mengajarkan, bagaimana ketaatan menjadi kekuatan untuk menghadapi badai kehidupan.
Sebuah riset yang menarik dipublikasikan oleh Dr Maya Saleh di Institusi Penelitian Universitas Pusat Kesehatan McGill, Kanada.
Disebutkan dalam penelitiannya bahwa perempuan mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lebih tinggi daripada laki-laki.
Penyebabnya adalah estrogen atau yang sering diistilahkan sebagai hormon perempuan, yang berpengaruh meningkatkan kekebalan atau imunitas tubuh.
Tak hanya itu, ternyata tulang perempuan juga didesain sangat kuat, terutama punggung bawah dan tulang panggul, yang secara alami dipersiapkan untuk menjalani proses kehamilan dan persalinan.
Perempuan juga lebih tahan terhadap suhu udara dingin, karena lapisan lemaknya lebih tebal. Ini sebenarnya berfungsi untuk menjaga janin agar tetap hangat dalam kandungan.
Siklus menstruasi yang dialami perempuan setiap bulan, ternyata menghambat proses penuaan! Tidak heran kalau suami terlihat lebih tua, sekalipun secara usia tak beda jauh dengan istrinya.
Tak dipungkiri, perempuan mempunyai ketabahan yang luar biasa. Didera bermacam cobaan yang menguji kekuatan mental, umumnya bisa bertahan dan melewatinya.
Sebagaimana yang dicontohkan manusia-manusia
Di tempat itu ia tunjukkan arti ketabahan, keikhlasan dan totalitas penghambaan pada RabbNya. Hingga ketaatannya itu diabadikan Allah dalam rukun Sa’i.
Kegigihannya bertahan hidup membuat padang tandus itu berubah menjadi kota yang ramai. Tanpa jejak yang ditinggalkannya
Tak hanya Ibunda Hajar, dari Mesir juga ada jejak perempuan hebat lainnya yang bisa menjadi teladan keimanan. Ia adalah salah satu dari 4 perempuan yang akan menjadi penghulu surga: Asiyah binti Muzahim atau Asiyah Istri Fir’aun.
Ia mengajarkan pada kita, ujian iman itu seringkali dimulai dari sosok terdekat yang harusnya menjadi pelabuh rasa. Bersuamikan Fir’aun, ia masih bisa deraskan doa, “Ya Rabb, bangunkan aku rumah di sisiMu, di surga yang terjanji itu.”
Selama ini perempuan sering dipersepsikan lemah. Percayalah, itu hanya mitos!
Ibunda Hajar dan Asiyah istri Fir’aun mengajarkan, bagaimana ketaatan menjadi kekuatan untuk menghadapi badai kehidupan.