BANGKAI IKAN PAUS MELEDAK, SETELAH SEBELUMNYA TERDAMPAR DIPANTAI LESTARI BULUSAN , BANYUWANGI , JAWA TIMUR
Proses evakuasi bangkai ikan paus sperma (Physeter macrocephalus) di Pantai Lestari, Kelurahan Bulusan, Banyuwangi, begitu sulit. Sejak Selasa (2/8) sore, petugas dan relawan dari BPBD Banyuwangi berupaya memotong bagian tubuh paus.
Tak hanya itu, sebelum dipotong, tubuh paus sempat meledak akibat gas yang muncul karena pembusukan. Ususnya terburai keluar. Disusul aroma busuk yang menguar ke sekitar pantai.
Hingga kemarin (3/8), proses pemotongan tubuh paus yang telah lebih dari dua hari mati itu terus berlangsung.
”Pemotongan menjadi satu-satunya solusi yang memungkinkan karena bangkai tak bisa dibawa secara utuh. Akhirnya tubuh paus dipotong menjadi beberapa bagian agar mudah untuk dipindahkan,” kata Aditya Yudhana, dokter hewan SKIA Unair.
Sebelum dilakukan pemotongan, tim dokter hewan dari SKIA Unair Banyuwangi mengambil sampel. Bagian rahang bawah yang dianggap menjadi salah satu bagian yang cukup penting menjadi sasaran awal. Selain itu, tim dokter mengambil sampel jaringan kulit bagian luar sampai bagian daging. Sampel tersebut diambil untuk pengujian DNA.
Tujuannya, mengetahui asal-usul paus serta mendeteksi berbagai zat polutan yang berpotensi menimbulkan masalah pada paus.
”Hasilnya mungkin 3–4 bulan lagi. Kita akan koordinasikan ragam parameter pengujiannya dengan semua instansi terkait,’’ terang Adit.
Sementara itu, kesulitan petugas mengevakuasi bangkai paus bertambah dengan upaya menjaga gigi paus.
Rupanya, bagian tubuh hewan raksasa yang dianggap memiliki nilai ekonomis tinggi itu menjadi incaran beberapa orang.
artikel @jawapos