AYAT-AYAT CEMBURU KISAH CINTA NABI YUSUF AS

AYAT-AYAT CEMBURU KISAH CINTA NABI YUSUF AS


"Bawalah pergi sejauh-jauhnya, sebelum aku melukainya," ujarnya dalam emosi kecemburuan.

Ia adalah perempuan shalehah yang Allah karuniakan kecantikan separuh penduduk bumi. Seperti halnya ketampanan separuh penduduk bumi yang diberikan pada Nabi Yusuf, maka kecantikan diberikan pada Ibunda Sarah, istri Nabi Ibrahim AS.

Namun kecemburuan bisa menerpa siapa saja. Berat terasa manakala mendapati madunya melahirkan buah hati yang didambanya selama ini.

Dalam riwayat disebutkan, kecemburuan itu meninggalkan jejak hingga kini. Berupa tindik di telinga perempuan.

Syahdan, Ibunda Hajar adalah wanita pertama di dunia yang telinganya ditindik. “Luka” di telinga itu didapat akibat “kecemburuan” ibunda Sarah padanya.

Dari peristiwa kecemburuan itu turunlah perintah untuk membawa Ibunda Hajar dan bayi Ismail pergi menjauh lebih dari 1000 km, ke lembah tandus tak berpenghuni yang kelak menjadi kota suci Makkah.

“Ya Allah sungguh aku telah menempatkan sebagian keturunanku di sebuah lembah tandus, dekat rumah-Mu, agar mereka mendirikan shalat. Jadikanlah sebagian manusia cenderung kepada mereka dan limpahkanlah rezeki berupa buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”. [QS Ibrahim: 37]

Berabad kemudian kecemburuan juga terjadi pada istri-istri Rasulullah SAW hingga diabadikan dalam permulaan QS At Tahrim.

Kisahnya berawal ketika Rasulullah SAW mengunjungi rumah Ibunda Zainab binti Jahsy dan disuguhi madu.

Mendengar itu Ibunda Aisyah merasa cemburu dan mendatangi Ibunda Hafsah. Keduanya lalu bersepakat, apabila Rasulullah SAW menemui mereka akan mengatakan kalau ada bau tak sedap.

“Aku hanya minum madu di rumah Zainab dan aku tidak akan meminumnya lagi,” kata Rasulullah SAW.

“Barangkali lebahnya mengisap getah pohon 'urfut yang menghasilkan maghafir, sehingga baunya tak sedap,” jawaban senada itu diucapkan Ibunda Aisyah dan Ibunda Hafsah.

Tak lama turunlah permulaan QS At-Tahrim: 1-2. Nama surah itu berarti mengharamkan.

“Wahai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Dari Ibunda Aisyah RA, “Seorang wanita yang sedang marah karena cemburu tidak bisa membedakan antara dasar dan puncak lembah.”

Begitulah dahsyatnya kecemburuan perempuan, hingga diabadikan dalam ayat-ayat Alqur’an. Bukan untuk mencari pembenaran, namun harusnya menjadi pelajaran.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama