AMANAH MEMIMPIN DUNIA (PEMIMPIN OTORITER)
“Buatlah patung dirimu,” perintah itu diucapkan Sang Kaisar pada pematung istana.
Sang Pematung sedih karena merasa waktunya telah tiba. Semua orang yang wajahnya telah dipatungkan, tak lama dieksekusi oleh Kaisar. Ia lalu membuat patung dirinya secara asal. Toh, tak lama akan dieksekusi juga, pikirnya. Hingga jadilah patungnya yang buruk rupa.
Sang Kaisar marah melihat hasil kerja yang tidak semestiya, lalu memerintahkan pengawal untuk mengeksekusi Sang Pematung.
Seandainya saja pematung itu tahu kalau Sang Kaisar sebenarnya ingin memberikan penghormatan padanya, karena telah membuatkan 8000 patung prajuritnya, tentulah ia akan membuat patung dirinya sebaik-baiknya.
Cerita legenda itu sangat terkenal. Mengiringi pembangunan kuburan Kaisar Qin Shihuang dari Cina. Kuburan itu spektakuler karena berhias 8000 patung terakota para prajurit lengkap dengan pasukan berkudanya. Kuburan itu sekarang dijadikan Mausoleum Qin Shi Huang dan masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO.
Kisah pematung Kaisar itu sering dijadikan contoh ketika membahas tentang self esteem. Sang pematung dijadikan contoh self esteem yang buruk hingga harus kehilangan nyawa.
Self esteem adalah pikiran, perasaan, dan cara pandang seseorang terhadap diri sendiri. Bagaimana kita memandang diri, seperti itulah orang lain akan memandang kita.
Beberapa indikator seseorang memiliki self esteem yang baik di antaranya adalah percaya dirinya kuat, memiliki pandangan positif akan hidup, tidak terjebak pada pengalaman negatif masa lalu, bisa berkata “tidak” ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan pikirannya.
Banyak hal mempengaruhi terbentuknya self esteem, seperti pengalaman masa kecil, kecukupan afeksi dari orangtua, hingga apresiasi dari lingkungan.
Dalam sejarahnya, banyak sekali contoh para sahabat yang mempunyai self esteem luar biasa, yang ditunjukkan dalam berbagai peristiwa besar.
Salah satunya adalah Abdullah bin Hudzafah as Sahmi. Namanya tidak begitu “populer”, padahal ia sahabat yang diutus Rasulullah SAW untuk menyampaikan surat dakwah pada Kisra Persia.
Seorang diri ia berangkat menyusuri panasnya padang pasir ke negeri yang belum pernah dilihatnya. Ia tak tahu bagaimana nasibnya nanti, pulang dengan selamat atau tinggal nama.
Dengan percaya diri karena kekuatan iman yang menyala di dada, ia melangkah masuk ke dalam istana menemui Kisra Persia yang terkenal angkuh dan jemawa.
Tak nyiut nyali ketika suratnya diminta pengawal kerajaan, “Aku diutus untuk menyerahkan dengan tanganku sendiri surat ini,” katanya penuh percaya diri.
Akhirnya Sang Kisra mau menerimanya dan meminta seorang juru tulis kerajaan berkebangsaan Arab dari negeri Al Hirah untuk membacakan surat itu.
"Bismillahirahmanirahim dari Muhammad Rasulullah kepada kisra yang agung raja Persia. Keselamatan bagi orang yang mengikuti petunjuk..."
Belum juga isi surat itu terbaca, Sang Kisra telah murka karena ada yang berani menyebut namanya sebelum nama dirinya. Direnggutnya dengan paksa surat itu dan dirobek-robeknya. Ia perintahkan pengawal untuk mengusir Abdullah bin Hudzafah dari istananya.
Kelak peristiwa itu diabadikan melalui lisan mulia Rasulullah SAW, “Allah akan merobek-robek kerajaannya.”
Seorang Muslim sudah sepatutnya memiliki self esteem yang kuat. Karena amanah untuk memimpin dunia ada di pundak kita.
“Buatlah patung dirimu,” perintah itu diucapkan Sang Kaisar pada pematung istana.
Sang Pematung sedih karena merasa waktunya telah tiba. Semua orang yang wajahnya telah dipatungkan, tak lama dieksekusi oleh Kaisar. Ia lalu membuat patung dirinya secara asal. Toh, tak lama akan dieksekusi juga, pikirnya. Hingga jadilah patungnya yang buruk rupa.
Sang Kaisar marah melihat hasil kerja yang tidak semestiya, lalu memerintahkan pengawal untuk mengeksekusi Sang Pematung.
Seandainya saja pematung itu tahu kalau Sang Kaisar sebenarnya ingin memberikan penghormatan padanya, karena telah membuatkan 8000 patung prajuritnya, tentulah ia akan membuat patung dirinya sebaik-baiknya.
Cerita legenda itu sangat terkenal. Mengiringi pembangunan kuburan Kaisar Qin Shihuang dari Cina. Kuburan itu spektakuler karena berhias 8000 patung terakota para prajurit lengkap dengan pasukan berkudanya. Kuburan itu sekarang dijadikan Mausoleum Qin Shi Huang dan masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO.
Kisah pematung Kaisar itu sering dijadikan contoh ketika membahas tentang self esteem. Sang pematung dijadikan contoh self esteem yang buruk hingga harus kehilangan nyawa.
Self esteem adalah pikiran, perasaan, dan cara pandang seseorang terhadap diri sendiri. Bagaimana kita memandang diri, seperti itulah orang lain akan memandang kita.
Beberapa indikator seseorang memiliki self esteem yang baik di antaranya adalah percaya dirinya kuat, memiliki pandangan positif akan hidup, tidak terjebak pada pengalaman negatif masa lalu, bisa berkata “tidak” ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan pikirannya.
Banyak hal mempengaruhi terbentuknya self esteem, seperti pengalaman masa kecil, kecukupan afeksi dari orangtua, hingga apresiasi dari lingkungan.
Dalam sejarahnya, banyak sekali contoh para sahabat yang mempunyai self esteem luar biasa, yang ditunjukkan dalam berbagai peristiwa besar.
Salah satunya adalah Abdullah bin Hudzafah as Sahmi. Namanya tidak begitu “populer”, padahal ia sahabat yang diutus Rasulullah SAW untuk menyampaikan surat dakwah pada Kisra Persia.
Seorang diri ia berangkat menyusuri panasnya padang pasir ke negeri yang belum pernah dilihatnya. Ia tak tahu bagaimana nasibnya nanti, pulang dengan selamat atau tinggal nama.
Dengan percaya diri karena kekuatan iman yang menyala di dada, ia melangkah masuk ke dalam istana menemui Kisra Persia yang terkenal angkuh dan jemawa.
Tak nyiut nyali ketika suratnya diminta pengawal kerajaan, “Aku diutus untuk menyerahkan dengan tanganku sendiri surat ini,” katanya penuh percaya diri.
Akhirnya Sang Kisra mau menerimanya dan meminta seorang juru tulis kerajaan berkebangsaan Arab dari negeri Al Hirah untuk membacakan surat itu.
"Bismillahirahm
Belum juga isi surat itu terbaca, Sang Kisra telah murka karena ada yang berani menyebut namanya sebelum nama dirinya. Direnggutnya dengan paksa surat itu dan dirobek-robekny
Kelak peristiwa itu diabadikan melalui lisan mulia Rasulullah SAW, “Allah akan merobek-robek kerajaannya.”
Seorang Muslim sudah sepatutnya memiliki self esteem yang kuat. Karena amanah untuk memimpin dunia ada di pundak kita.