Namun, tahukah Anda bahwa Negeri 1001 Malam itu merujuk pada negara Irak? Lantas, mengapa Irak begitu identik dengan julukan ini? Apakah hanya karena kisah dongengnya, atau ada fakta lain yang membuatnya mendapatkan gelar tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
Asal-usul Julukan Negeri 1001 Malam kepada Irak
Irak menjadi latar utama dari kisah-kisah legendaris dalam kumpulan cerita "Arabian Nights" atau "Kisah 1001 Malam". Namun, julukan ini tidak hanya berasal dari kisah-kisah yang terkenal, tetapi juga dari sejarah dan budaya kaya yang dimiliki negeri tersebut.
Ibukota Irak, yaitu Baghdad, pernah menjadi pusat kekuasaan dan peradaban Islam terbesar di dunia saat masa kejayaan Dinasti Abbasiyah. Kota ini dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang melahirkan banyak intelektual Muslim. Tidak heran, banyak kisah dalam "1001 Malam" berlatar di Baghdad.
Negeri 1001 Malam merujuk pada julukan negara Irak, sementara ibukotanya yaitu Kota Baghdad dikenal sebagai Kota 1001 Malam. Julukan ini berasal dari kumpulan cerita legendaris Kisah 1001 Malam, sebuah karya sastra terkenal yang menyuguhkan rangkaian kisah berbingkai.
Mengutip dari buku Kisah 1001 Malam: Jilid 1 yang disusun oleh Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari dan diterjemahkan oleh Muhammad Halabi menjelaskan, cerita-cerita ini saling terhubung dengan narator utamanya adalah Ratu Syahrazad.
Dalam sejarahnya, Ratu Syahrazad menghadapi ancaman pembunuhan dari Raja Syahrayar, seorang penguasa kejam dari Kekaisaran Sasaniyah di masa pra-Islam (224-651 M). Sang raja memiliki kebiasaan membunuh istri-istrinya setelah malam pertama pernikahan.
Untuk menghindari nasib yang sama, Syahrazad menggunakan kecerdasannya dengan mendongengkan cerita yang menarik setiap malam. Namun, ia selalu menghentikan ceritanya di tengah alur agar membuat Raja Syahrayar penasaran dan memutuskan untuk menundanya dari hukuman mati hingga malam berikutnya.
Kisah yang disampaikan oleh Syahrazad sangat beragam, mencakup legenda, dongeng rakyat, roman, fabel, bahkan cerita detektif dan fantasi. Latar belakang cerita-cerita ini pun beragam, namun sebagian besar menggambarkan keajaiban dan keindahan Baghdad di masa lalu, kota yang pernah menjadi pusat kebudayaan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah.
Fakta Seputar Negara Irak
Negara Irak yang dikenal sebagai Negeri 1001 Malam ini memiliki sejarah panjang dan keunikan geografis yang membuatnya menjadi salah satu negara paling menarik di dunia.
Mengutip dari Buku Pintar Sejarah & Peradaban Islam karya Salamah Muhammad Al-Harafi, nama Irak sendiri berasal dari kata yang berarti pinggir sungai. Hal ini merujuk pada lokasi geografisnya yang berada di tepi sungai Tigris dan Eufrat.
Kawasan subur di antara kedua sungai ini dikenal dalam sejarah sebagai Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti di antara sungai-sungai atau disebut Al-Jazirah yang berarti pulau dalam bahasa Arab seperti yang dilansir dari situs National Geographic.
Irak memiliki kekayaan alam yang luar biasa yang dihiasi dengan pepohonan, batang kurma, dan hamparan tanaman subur. Selain itu, negara ini juga menjadi rumah bagi berbagai kelompok etnis seperti Arab, Kurdi, Turkmenistan, Asyur, Mandaean, dan Armenia. Masing-masing kelompok ini mempertahankan bahasa, budaya, dan tradisi agama mereka dan menjadikan Irak sebagai salah satu negara dengan keragaman budaya terbanyak di Timur Tengah.
Irak dijuluki sebagai tempat lahirnya peradaban. Ribuan tahun yang lalu, ketika masyarakat Eropa dan Amerika masih hidup secara primitif, wilayah ini menjadi pusat kerajaan besar.
Peradaban pertama di dunia, yaitu bangsa Sumeria muncul sekitar tahun 3000 SM di wilayah ini. Mereka menciptakan aksara paku yang menjadi salah satu bentuk tulisan tertua di kota Uruk. Setelah Sumeria, bangsa Babilonia mengambil alih kekuasaan sekitar tahun 2000 SM.
Salah satu pencapaian terbesar Babilonia adalah penciptaan sistem hukum yang tercatat dalam sejarah. Babilonia kemudian jatuh ke tangan Persia pada tahun 539 SM dan pada tahun 646 M, bangsa Arab menggulingkan Persia dan membawa Islam ke wilayah Irak.
Kota Baghdad didirikan setelah Islam diperkenalkan dan segera menjadi salah satu kota terbesar di dunia Islam. Dalam perjalanannya, Irak mengalami berbagai perubahan kekuasaan, termasuk pemerintahan Ottoman dari Turki selama hampir 400 tahun, sebelum Inggris mengambil alih pada abad ke-20.
Dengan sejarah yang begitu panjang dan warisan budaya yang kaya, Irak bukan hanya dikenal sebagai Negeri 1001 Malam karena kisah-kisah legendarisnya, tetapi juga sebagai pusat peradaban dunia yang telah membentuk sejarah umat manusia.
Asal Usul Kota Baghdad: Kota 1001 Malam
Ibukota Irak yaitu Kota Baghdad yang dikenal sebagai Kota 1001 Malam, memiliki sejarah yang kaya dan peran penting dalam peradaban Islam. Mengutip dari laman Britannica, kota ini terletak di tepi Sungai Tigris, sekitar 530 km dari Teluk Persia di wilayah kuno Mesopotamia yang sering disebut sebagai tempat lahirnya peradaban.
Sebagai kota terbesar di Irak dan salah satu pusat urban terbesar di Timur Tengah, Baghdad menyimpan banyak cerita dari masa lalu yang gemilang.
Baghdad didirikan pada tahun 762 M sebagai ibu kota Dinasti Abbasiyah, sebuah dinasti kekhalifahan yang menjadikan Kota Baghdad menjadi pusat pemerintahan sekaligus pusat budaya, ilmu pengetahuan, dan seni Islam.
Selama lebih dari lima abad, Baghdad dikenal sebagai kota terkemuka di dunia Islam dan menjadi simbol kemegahan peradaban Islam hingga disebut pada masa itu sebagai "The Golden Age of Islam". Pada masa itu, kota ini tidak hanya menjadi pusat administrasi, tetapi juga pusat intelektual yang melahirkan banyak ilmuwan, filsuf, dan seniman ternama.
Namun, masa kejayaan Baghdad mengalami pukulan besar ketika pasukan Mongol di bawah raja Hülegü Khan menaklukkan kota ini pada tahun 1258. Serangan tersebut menyebabkan kehancuran signifikan dalam berdirinya Baghdad sebagai pusat kebudayaan. Meski demikian, kota ini tetap menjadi ibu kota provinsi selama era Kekaisaran Turki Ottoman.
Kebangkitan kembali Baghdad dimulai pada tahun 1920 ketika kota ini ditetapkan sebagai ibu kota Irak modern. Dalam beberapa dekade berikutnya, Baghdad berkembang pesat menjadi kota metropolitan dengan berbagai karakteristik modern tanpa kehilangan pesona sejarahnya yang unik.