SYAIR TENTANG “HATI IBU” YANG ‘KAN MEMBUATMU BERCUCURAN AIR MATA


SYAIR TENTANG “HATI IBU” YANG ‘KAN MEMBUATMU BERCUCURAN AIR MATA


أَغْرَى امْرُؤٌ يَوْمًا غُلَامًا جَاهِلًا * بِنُقُودِهِ كَيْمَا يَنَالُ بِهِ الوَطَرْ

▪️Suatu hari, seseorang membujuk seorang bocah yang pandir•••
Dengan iming² uang agar ia beroleh apa yang didamba•••

قَالَ: ائْتِنِي بِفُؤَادِ أُمِّكَ يَا فَتَى * وَلَكَ الدَّرَاهِمُ وَالجَوَاهِرُ وَالدُّرَرْ

▪️Ia berkata : bawakan padaku hati ibumu wahai pemuda•••
Semua dirham, perhiasan dan mutiara ini ‘kan menjadi milikmu•••

فَمَضَى وَأَغْمَدَ خِنْجَرًا فِي صَدْرِهَا * وَالقَلْبُ أَخْرَجَهُ وَعَادَ عَلَى الأَثَرْ

▪️Maka terjadilah, ia menikam dada ibunya dengan belati•••
Lalu ia keluarkan hatinya dengan seketika itu•••

لَكِنَّهُ مِنْ فَرْطِ سُرْعَتِهِ هَوَى * فَتَدَحْرَجَ القَلْبُ المُقَطَّعُ إِذْ عَثَرْ

▪️Namun karena hawa nafsu ia pun ceroboh tergesa²•••
Sehingga jatuhlah hati ibunya menggelinding terkotori debu•••

نَادَاهُ قَلْب الأُمِّ وَهْوَ مُعَفَّرٌ * وَلَدِي حَبِيبِي هَلْ أَصَابَكَ مِنْ ضَرَرْ

▪️Tiba² hati sang ibu memanggilnya dalam keadaan terbalut debu•••
“Wahai anakku, buah hatiku, apakah kamu ditimpa bahaya?”•••

فَكَأَنَّ هَذَا الصَّوْتَ رَغْمَ حُنُوِّهِ * غَضَبُ السَّمَاءِ عَلَى الغُلَامِ قَدِ انْهَمَرْ

▪️Seakan² suara ini meski penuh belas kasih kepadanya•••
Adalah aliran kemurkaan langit kepada seorang bocah•••

وَرَأَى فَظِيعَ جِنَايَةٍ لَمْ يَأْتِهَا * أَحَدٌ سِوَاهُ مُنْذُ تَارِيخِ البَشَرْ

▪️Dia (tersadar) melihat betapa kejinya kejahatan itu•••
Yang belum pernah ada orang lain melakukannya di dalam sejarah manusia•••

وَارْتَدَّ نَحْوَ القَلْبِ يَغْسِلُهُ بِمَا * فَاضَتْ بِهِ عَيْنَاهُ مِنْ سَيْلِ العِبَرْ

▪️Serta merta ia pun berbalik mengambil hati ibunya tersebut dan mencucinya•••
Dengan cucuran air mata yang mengalir begitu derasnya•••

وَيَقُولُ: يَا قَلْبُ انْتَقِمْ مِنِّي وَلَا * تَغْفِرْ فَإِنَّ جَرِيمَتِي لَا تُغْتَفَرْ

▪️Bocah itu berkata, “wahai hati, balaslah aku dan jangan kau maafkan…•••
Karena kejahatanku tidaklah terampuni”•••

وَاسْتَلَّ خِنْجَرَهُ لِيَطْعَنَ صَدْرَهُ * طَعْنًا فَيَبْقَى عِبْرَةً لِمَنِ اعْتَبَرْ

▪️Lalu ia pun menarik belatinya untuk menikam dadanya sendiri•••
Tikaman yang akan memberikan pelajaran bagi orang yang mau mengambil pelajarannya•••

نَادَاهُ قَلْبُ الأُمِّ كُفَّ يَدًا وَلَا * تَذْبَحْ فُؤَادِيَ مَرَّتَيْنِ عَلَى الأَثَرْ

▪️Tiba² hati ibunya itu memanggilnya, “hentikan nak…!•••
Janganlah kau tikam lagi hatiku untuk kedua kalinya!!•••

▪️Saat kubaca syair ini, apalagi saat kuterjemahkan bait²nya, tak kuasa membendung air mata yang mengalir…

▪️Semoga Allah mengasihi, menyayangi dan mengampunimu wahai ibu...

✡️Aamiin Ya Robbal Alamiin 🤲🤲✡️

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama