﷽
Jangan Menikah Karena LELAH
Jangan menikah dulu...
Kalau tujuan menikahmu ialah karena sudah lelah dengan kesendirian atau karena lelah dengan pertanyaan kapan nikah.
Kenapa?
Karena pernikahan bukan tempat pelarian dari kesendirian,
Pernikahan bukan tameng menghindari cibiran orang.
Pernikahan ialah ibadah suci yang membutuhkan keseriusan, kesabaran, perjuangan, yang di dalamnya banyak suka maupun dukanya.
Apakah pernikahan melelahkan daripada kesendirian?
Tentu lebih melelahkan.
Jadi, kalau ketika masih sendiri aja sudah merasa lelah, lemah dan susah lalu bagaimana nanti setelah pernikahan yang perjuangannya jauh melelahkan.
Terutama untuk laki-laki, banyak yang harus dipertanggung jawabkan. Siapkah?
Ayo yang serius belajar tentang agama, tentang pernikahan agar dirimu faham kewajiban dan tanggung jawabmu setelah menikah, belajar dulu untuk memperbaiki diri, menyiapkan bekal iman dan taqwa.
Siapkan ilmu, siapkan harta dan kuatkan iman.
Agar nanti setelah pernikahan engkau telah siap menerima setiap keadaan bersama pasangan dan selalu mampu MENGHADIRKAN kebahagiaan di dalam rumah tanggamu.
Ayo terus pantaskan diri, kemudian menikahlah dengan niat karena Allah untuk menyempurnakan ibadah kepada-Nya.
Menikahlah ketika kamu sudah mampu dan siap, setelah menjadi pribadi yang mantap, yang bertaqwa dan kuat untuk berjuang mengarungi bahtera rumah tangga dengan landasan agama.
JANGAN sekedar menikah untuk lari dari kesepian, jangan pula menikah untuk menghindari gunjingan orang apalagi menikah karena LELAH dalam kesendirian.
✍ Sumber :
👤 Komunitas Berani Hijrah
🌐 Facebook
•
•
📃Jika Niat Menikah Karena Lelah, Dapatkah Lillah?
“Saat wanita lelah bekerja, maka ia hanya ingin dinikahi.”
Saudari-saudari
Sedangkan kalian niat menikah hanya karena LELAH bekerja?
Perkara lelah, beban lelah dan jenuh bekerja pasti dirasakan oleh semua orang.
Jika kita lelah bekerja, kita masih bisa istirahat sebentar, ambil cuti, jalan-jalan, resign dll.
Nah, kalau lelah bekerja terus ingin dinikahi?
Apakah engkau beranggapan pernikahan itu tempat istirahat dari kelelahanmu?
Pernikahan bukan sesuatu yang sesederhana itu.
Setelah resepsi pernikahan, justru ‘pekerjaan’ dan perjuangan panjang yang tidak kenal istilah istirahat atau cuti telah menanti.
Mengurus rumah, menjaga keharmonisan suami-istri, proses kehamilan, mengurus dan mendidik anak adalah proses yang tidak bisa kita tinggalkan hanya karena alasan,
“Saya lelah menjalani semua ini”.
Menikah adalah sebuah komitmen seumur hidup bahkan hingga ke surga.
24 jam dalam 7 hari, kita ga bakal bisa resign dari ‘pekerjaan’ kita sebagai seorang istri dan seorang ibu, mau selelah dan sebosan apapun kita.
Menjadi seorang istri dan seorang ibu itu amanah yang luar biasa dari Allah.
Lalu kita mau nerima amanah dari Yang Maha Kuasa ini dengan alasan yang receh yaitu menikah karena Lelah?
Malulah kepada Allah saudariku.
Menikahlah dengan niat yang lurus. Menikahlah jika memang sudah saatnya dirimu siap menikah.
Jadilah istri dan ibu karena ingin meraih ridha Allah, bukan karena dipaksa oleh keadaan, bukan juga karena ingin lari dari gunjingan tetangga yang bertanya,
“Kapan menikah?”
“Sudah punya anak atau belum?”
Jangan kotori ibadah seumur hidup ini dengan niat yang kurang tepat.
Jangan rusak amanah Allah untukmu sebagai istri dan ibu hanya karena takut omongan manusia.
Maka untukmu wahai singelillah yang sholehah, jangan menikah karena “Lelah”, tapi menikahkan karena “Lillah” (ibadah)
Teruslah belajar, teruslah memperbaiki diri, meningkatkan kemampuan diri dan mempersiapkan hati.
Sehingga ketika nanti ada seorang lelaki sholeh yang dengan gagah berani melamar “Maukah kamu menjadi istriku?”,
Kita bisa menjawab “InsyaaAllah, dengan izin Allah, aku siap,”
Jika niat menikah sama-sama mengharap ridha Allah, insyaaAllah, lelah saat menjalani dan membangun rumah tangga pun akan menjadi Lillah.
Karena, bukankah hal yang terindah itu bisa berkumpul lagi bersama orang-orang yang kita cintai di surga-Nya nanti?