Sosok 5 Janda Hingga Ketagihan Sekap Berondong, Ini Faktanya!

Sosok 5 Janda Hingga Ketagihan Sekap Berondong, Ini Faktanya!

SOSOK 5 Janda Sekap Berondong di Sumbar, Satpol PP Ungkap Fakta Sebenarnya: Kumpul Kebo
- Berikut ini sosok 5 janda kurung berondong di Agam, Sumatera Barat. Dalam video yang beredar disebutkan bahwa 5 janda mengurung satu berondong dalam sebuah rumah. 

Warga menggerebek rumah tersebut dana menemukan lima wanita dan satu pria. 
Para pelaku telah dibawa ke kantor Satpol PP dan dimintai keterangan. 
Ternyata dalam narasi yang beredar tak sepenuhnya benar. 

Video tersebut telah diunggah berulang kali di berbagai platform media sosial dan menjadi perbincangan warganet.
Salah satu pengunggah yaitu akun @paitakajuik yang telah mendapatkan hampir 700 tanggapan, dan dibagikan 169 kali di Instagram.
Pada unggahan tersebut ditulis caption, "Nekat Kurung Seorang Pria Yang masih dibawah Umur 5 Orang Janda Digrebek Warga Sikabu Kampung Tangah Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam yang sudah resah, Kamis 10/5/2024."
"Demi keamanan serta meminta keterangan 5 orang Janda dan Satu Brondonk tersebut satpol PP agam membawa mereka Ke Kantor Satpol PP Agam."
DETIK-DETIK 5 Janda Sekap Berondong Digerebek di Sumbar, Videonya Viral, Satpol PP Buka Suara (KOLASE/TRIBUN MEDAN)
Penjelasan Satpol PP

Kabid Tibum-Tranmas Satpol PP Agam Yul Amar, mengatakan, bahwa lima janda yang dimaksudkan dalam video itu tidaklah benar. Ia menjelaskan dari kelima yang disebut janda dalam video itu masih ada anak di bawah umur.

Di antaranya adalah R (16), C (16) dan AN (16). "Sedangkan dua perempuan lagi masih remaja yaitu R (19) dan M (29)," kata Kabid Tibum-Tranmas Satpol PP Agam Yul Amar dilansir Tribun-medan.com dari Tribun Padang.
Ia juga membantah bahwa dalam video yang beredar disebut lelaki yang dikurung masih di bawah umur.

Padahal lelaki berinisial ES tersebut sudah berusia 28 tahun.
Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan bagaimana status lima perempuan dan satu pria itu pasca pengamanan. Mengingat masyarakat dan perangkat nagari meminta agar kasus itu mereka yang tindaklanjuti untuk menghadirkan efek jera. "Kita sudah kontak perangkat nagari tapi belum ada respon," jelasnya.
"Soalnya penyelesaiannya diminta masyarakat melalui peraturan nagari. Makanya kami serahkan ke nagari,” pungkasnya.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama