PENANDA AKHIR CERITA

PENANDA AKHIR CERITA

“Life begins at forty – Hidup dimulai di usia 40.” 

Istilah itu begitu populer. Menjadi terkenal seiring beredarnya buku dengan judul yang sama di tahun 1932, penulisnya adalah Walter B. Pitkin. Buku itu menjadi best seller di seluruh Amerika sepanjang tahun 1933-1934.

Benarkah teori krusialnya usia 40 tahun itu muncul dari Amerika? Tidak! Empat belas abad sebelum itu, Allah telah menyebutnya secara jelas dalam Alqur’an. 

“…. sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai 40 tahun ia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.” [QS Al-Ahqaf: 15]

Ada perintah untuk berdoa secara khusus. Ada perintah untuk bersyukur. Ada perintah untuk berbuat kebajikan. Dan ada perintah untuk bertaubat.

Usia 40-an adalah masa-masa krusial. Secara psikologi ditandai dengan perubahan perilaku yang sering diistilahkan sebagai puber kedua.

Laki-laki menjadi lebih bergolak dan sensitif, sementara perempuan lebih tenang. Secara medis hal itu bisa dijelaskan karena adanya perubahan hormonal. Sekalipun jumlahnya hanya sedikit dan tidak dominan, namun efeknya terlihat jelas dalam perilaku.

Pada laki-laki terjadi peningkatan hormon estrogen yang membuatnya lebih “cengeng”, manja, serta mudah tersentuh laiknya perempuan. Tak disangkal, karena hormon estrogen adalah hormon yang mendominasi perempuan.

Sedang pada perempuan terjadi peningkatan hormon testosteron, atau hormon laki-laki. Ini membuatnya terlihat lebih tenang, tidak emosional, serta lebih rasional dalam mengambil keputusan. Perubahan ini yang membuat perempuan menjadi lebih matang dalam bersikap.

Bila tidak disikapi dengan bijak, perubahan hormonal ini bisa mendorong manusia mengambil keputusan dan pilihan sikap yang salah.

Dalam Islam usia 40 adalah usia persimpangan. Sebagaimana yang diungkapkan Abdullah bin Abbas RA dalam suatu riwayat, “Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak dapat mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.”

Para alim terdahulu juga mencatat tentang pentingnya usia 40-an dalam kitab-kitab mereka. Salah satunya adalah Imam al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya “Al-Jami’ li Ahkam alqur’an.”

Disebutkan bahwa Imam Malik bin Anas berkata, “Aku mendapati para ahli ilmu mencari dunia dan berbaur dengan banyak orang. Lalu saat masuk usia 40 tahun, mereka memilih melakukan ibadah sampai ajal menjemput.”

Pesan-pesan itu harusnya membuat manusia lebih bijaksana. Mereka yang menjelang atau telah berada di usia 40-an, harus berhati-hati. Karena setiap keputusan salah yang diambil bisa menjadi penanda akan berakhir di mana cerita hidup kita.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama