Sultan Brunei mengunjungi Starmer di No 10 untuk memperbarui kesepakatan pasukan tentara
Tuan Keir menyapa Sultan Haji Hassanal Bolkiah di pintu No 10 dan kemudian mengadakan pertemuan dengan beliau di Ruang Putih.
Sir Keir Starmer menyambut Sultan Brunei ke Downing Street untuk memperbarui kesepakatan yang memungkinkan Inggris memiliki pasukan tentara permanen di negara itu.
Perjanjian Garrison diperbarui setiap lima tahun.
Tuan Keir menyapa Sultan Haji Hassanal Bolkiah di pintu No 10 dan kemudian mengadakan pertemuan dengan beliau di Ruang Putih.
“Penandatanganan Perjanjian Garrison hari ini, yang mengamankan masa depan basis pasukan Inggris di Brunei, melambangkan hubungan yang kuat dan historis antara kedua negara,” kata Perdana Menteri.
Mereka membahas gencatan senjata di Lebanon dan kebutuhan untuk mengamankan pengaturan serupa di Gaza, kata Downing Street.
Mereka juga berbicara tentang pendalaman kerja sama ekonomi melalui perdagangan, pariwisata, pendidikan, dan energi bersih.
Sir Keir mengatakan ia berharap aksesi Inggris ke Perjanjian Komprehensif dan Progressif untuk kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), yang mana Brunei adalah anggota, akan meningkatkan pertumbuhan.
Inggris menjadi anggota blok perdagangan Indo-Pasifik pada hari Minggu.
Para pejabat Inggris mengatakan bahwa bergabung dapat meningkatkan ekonomi sebanyak £2 miliar per tahun dibandingkan dengan tingkat GDP yang diperkirakan untuk 2040 tanpa kesepakatan.
HM Sultan Brunei: Dibutuhkan Kesabaran untuk Keimanan
![]() |
| Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar ‘Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien |
Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar ‘Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien, Sultan dan Yang Di-Pertuan Brunei Darussalam telah menekankan manfaat menumbuhkan kesabaran dalam rangka mencapai kesuksesan dan kemakmuran sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Menyampaikan titah tadi malam dalam rangka perayaan Hari Raya Aidiladha 1438 Hijrah yang disiarkan di Radio Televisi Brunei (RTB), Baginda mengucapkan, “Orang-orang yang beriman tidak terlepas dari diuji oleh Allah SWT. Tujuan dari penderitaan ini adalah untuk menentukan kekuatan iman dan ketahanan kita. Jika kita memiliki kesabaran yang tekun, maka kita dapat mengatasi semua rintangan dan kesulitan, betapapun kelihatannya yang tidak dapat diatasi. "
Sang raja kemudian menjelaskan teladan Nabi Ibrahim (s.a.w) yang diperintahkan untuk mengorbankan putranya, sebagai ujian ketaatan dan ketaatannya kepada Allah SWT.
“Sebagai anggota Ummat masa kini, kita beruntung diuji dengan kewajiban agama dan ketaatan pada prinsip-prinsip syariat Islam,” tutur Baginda.
“Dalam ibadah keagamaan, misalnya, kita diuji dengan kewajiban untuk menjaga sholat harian, puasa di bulan Ramadhan dan seterusnya. Dari segi hukum Islam, kita diuji melalui kebebasan kita untuk memilih antara yang halal (halal) dan yang haram (Haram), termasuk ketaatan kita terhadap hukum moral dan yudisial Allah SWT.
“Dengan cara ini, rasa tanggung jawab moral dan kewajiban kita sedang diuji, karena perintah-perintah ini harus ditaati tanpa ragu-ragu; kegagalan untuk melakukannya akan menjadi tidak masuk akal dan tindakan pelanggaran moral. "
Baginda mengakhiri titah dengan mendorong umat Muslim untuk berdoa bagi jemaah haji Brunei yang saat ini melaksanakan kewajiban Haji mereka di Mekah dan Madinah.
“Mari kita berdoa agar Allah SWT memberikan kita kesabaran yang abadi, khususnya bagi jemaah haji negara kita di Tanah Suci,” ujar Baginda.
“Seperti yang kita ketahui, selama periode waktu ini mereka akan menghadapi banyak kesulitan dan cobaan, yang juga dialami oleh para peziarah dari seluruh dunia.
"Dengan rahmat Allah SWT, semoga mereka mendapat imbalan atas kesabaran mereka dengan meraih Haji yang mabrur. Amin. "


Komentar