Beberapa Negara Yang Pernah Sukses Melakukan Redenominasi Nilai Mata Uang Dalam Sejarah
Redenominasi mata uang merupakan proses penyederhanaan nilai nominal uang dengan cara mengurangi jumlah nol pada satuan mata uang tanpa mengubah daya belinya. Tujuan utamanya adalah untuk mempermudah sistem transaksi, akuntansi, dan persepsi publik terhadap stabilitas ekonomi. Langkah ini umumnya dilakukan oleh negara-negara yang mengalami inflasi tinggi atau hiperinflasi, di mana nilai mata uang lama sudah terlalu lemah untuk digunakan secara efisien. Meskipun secara teknis tidak mengubah kekayaan masyarakat, redenominasi dapat membantu meningkatkan kepercayaan terhadap sistem keuangan nasional jika dibarengi dengan kebijakan moneter dan fiskal yang konsisten.
Dalam sejarah ekonomi dunia, banyak negara yang pernah melakukan redenominasi dengan berbagai alasan dan rasio penggantian. Beberapa melakukannya setelah perang besar, sementara yang lain akibat krisis ekonomi dalam negeri. Rusia dan China, misalnya, menjadi contoh besar di Asia yang melakukan redenominasi setelah menghadapi inflasi ekstrem. Negara-negara Eropa Timur dan Amerika Latin juga banyak menjalani kebijakan serupa pada abad ke-20 sebagai bagian dari reformasi ekonomi.
Berikut adalah 10 negara yang pernah melakukan redenominasi mata uang:
- 1. Rusia (1998) – 1.000 rubel lama = 1 rubel baru.
- 2. China (1949) – 500.000.000 gold yuan = 1 silver yuan.
- 3. Jerman (1923) – 1.000.000.000.000 Papiermark = 1 Rentenmark.
- 4. Hungaria (1946) – 200.000.000 pengő = 1 forint.
- 5. Polandia (1995) – 10.000 zloty lama = 1 zloty baru.
- 6. Romania (2005) – 10.000 lei lama = 1 leu baru.
- 7. Brazil (1994) – 2.750 cruzeiro real = 1 real.
- 8. Argentina (1985) – 1.000 peso lama = 1 austral.
- 9. Belarus (2016) – 10.000 rubel lama = 1 rubel baru.
- 10. Venezuela (2021) – 1.000.000 bolívar lama = 1 bolívar digital.
#currency #economy #facts #worldeconomy
Komentar