Mark zuckerberg dan bunker hari kiamat senilai $260 juta di pulau tersembunyi hawaii
di tengah meningkatnya ketakutan akan bencana global, perang, atau kegagalan sistem teknologi, sejumlah miliarder dunia mulai mempersiapkan diri dengan cara ekstrem—salah satunya adalah Mark Zuckerberg, pendiri Facebook (kini Meta). Baru-baru ini, rencana ambisius untuk sebuah bunker megah bernilai $260 juta di sebuah pulau terpencil di Hawaii telah terungkap.
Lokasi eksklusif: pulau kauai yang terlindung
zuckerberg dan istrinya, priscilla chan, membeli sebuah perkebunan gula tua seluas 110 hektar di pulau kauai, salah satu pulau tertua di hawaii, pada tahun 2021. Namun ternyata, ia tidak berencana membangun vila mewah atau rumah besar seperti yang banyak dilakukan oleh orang kaya lainnya.
sebaliknya, ia ingin membangun kompleks bertahan hidup futuristik yang bisa menampung keluarga, staf, dan bahkan menjadi pusat operasional jika suatu hari nanti dunia mengalami keruntuhan besar—entah karena pandemi, perang nuklir, atau gangguan teknologi skala besar.
Apa saja isi dari bunker ini?
rencana proyek ini mencakup beberapa fasilitas penting:
- ruang kantor pribadi dan laboratorium teknologi
- lahan pertanian dalam ruangan dan luar ruangan untuk produksi pangan mandiri
- bunker anti-kiamat dengan perlindungan maksimal terhadap radiasi, serangan cyber, atau bencana alam
- fasilitas energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin untuk menjaga kemandirian listrik
- sistem pengolahan air bersih yang bisa bertahan bertahun-tahun
- fasilitas medis darurat
- jaringan komunikasi aman untuk tetap terhubung meskipun infrastruktur publik runtuh
semua ini menunjukkan bahwa proyek ini bukan hanya sekadar tempat berlindung, melainkan miniatur peradaban yang bisa bertahan sendiri.
Tren baru di kalangan miliarder
mark zuckerberg bukan satu-satunya miliarder yang membangun bunker atau kompleks bertahan hidup. Tokoh-tokoh seperti elon musk, peter thiel, dan jeff bezos juga diketahui memiliki investasi besar dalam proyek serupa, baik di new zealand, colorado, atau di bawah tanah.
fenomena ini dikenal sebagai "doomsday prepping", yaitu persiapan menghadapi hari kiamat atau situasi darurat global. Bagi mereka, ini adalah bentuk "asuransi" terakhir atas segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
Reaksi publik dan kritik
meski belum semua detail proyek terbongkar, foto-foto konsep dan informasi tentang pembelian lahan telah menyebar luas di media sosial dan platform berita. Banyak netizen yang bereaksi dengan campuran rasa takjub dan kritik tajam.
beberapa menyebut bahwa ini adalah simbol ketimpangan ekstrem antara si kaya dan si miskin, di mana sementara banyak orang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, para elit dunia sedang merancang pelarian dari realitas yang sama.
namun bagi sebagian lain, ini adalah contoh bagaimana teknologi dan uang bisa digunakan untuk bertahan hidup dalam situasi apapun.
Pesan dari masa depan yang tak pasti
apa pun pendapat kita, satu hal yang jelas: masa depan manusia masih penuh ketidakpastian. Dan bagi mereka yang memiliki kekuatan finansial dan teknologi, membangun bunker adalah cara untuk tetap memiliki kendali, bahkan di tengah kekacauan total.
dan mark zuckerberg, dengan rencana $260 jutanya, tampaknya siap menghadapi hari itu—jika suatu saat datang.
Posting Komentar