Mark Zuckerberg: Persetan dengan Platform yang Tertutup


Mark Zuckerberg: Persetan dengan Platform yang Tertutup


Mark Zuckerberg Platform Tertutup

EEL WAY – CEO Meta, Mark Zuckerberg, kembali menyorot perhatian publik dengan kritik tajamnya terhadap platform atau ekosistem yang tertutup seperti App Store milik Apple.

Kejadian ini terjadi ketika dia melakukan percakapan langsung dengan CEO Nvidia, Jensen Huang. Zuckerberg mengungkapkan frustrasinya dengan lebih terang-terangan daripada biasanya.

Awalnya, percakapan antara dua eksekutif teknologi ini dimulai dengan normal. Zuckerberg dan Huang saling memberi selamat atas dominasi mereka di bidang kecerdasan buatan. Zuckerberg juga menyempatkan diri membicarakan pengumuman terbaru perusahaan terkait Studio AI sebelum masuk ke topik yang lebih kontroversial.

Zuckerberg kemudian melontarkan kritik panjang tentang frustrasinya terhadap platform atau ekosistem tertutup seperti App Store milik Apple.

Ia menyebut itu egois. Betapa tidak, setelah membangun perusahaan selama beberapa waktu, salah satu hal yang dia pikirkan untuk 10 atau 15 tahun ke depan adalah memastikan bahwa perusahaan dapat membangun teknologi fundamental yang akan digunakan untuk membangun pengalaman sosial. Namun nyatanya itu tidak mudah.

Penyedia platform tidak pernah benar-benar mengizinkan untuk itu.  Hingga pada tingkat tertentu, Ia hanya berkata, “Ah, persetan dengan itu!”

Frustrasi Zuckerberg terhadap pembatasan platform ini bukanlah hal baru. Pendiri Meta telah lama berseteru dengan Apple terkait kebijakan App Store yang ketat. Namun, kali ini, Zuckerberg tampak lebih emosional dalam menyampaikan pendapatnya. Reaksi spontan Zuckerberg memperlihatkan betapa seriusnya dia dalam menghadapi pembatasan ini.

Menanggapi ungkapan frustrasi Zuckerberg, Huang dengan santai menyatakan bahwa di situlah peluang kita berakhir. Lalu, Zuckerberg langsung mengucapkan permintaan maaf, dan menegaskan ketika membicarakan platform yang tertutup dapat membuatnya marah.

Pernyataan Zuckerberg ini menambah panjang daftar kritik terhadap kebijakan Apple yang dianggap terlalu restriktif. Kritik ini juga menggambarkan tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi dalam berinovasi di bawah aturan ketat platform tertentu.

Dengan latar belakang ini, jelas bahwa diskusi tentang kebijakan platform akan terus menjadi topik hangat di industri teknologi.

Selain itu, Mark Zuckerberg sekali lagi menegaskan pendiriannya terhadap ekosistem tertutup seperti App Store milik Apple. Frustrasi yang diungkapkannya menunjukkan betapa pentingnya kebebasan inovasi bagi perusahaan teknologi besar seperti Meta. [FY/IF]


Menanti Adu Jotos Elon Musk yang Kembali Tantang Mark Zuckerberg


Elon Musk dan Mark Zuckerberg Masih Terus Debat Tentang Rencana Duel
Elon Musk dan Mark Zuckerberg Debat soal Rencana Duel. (Foto: DW News)
 Setelah tantangan yang tidak terjadi, Elon Musk kembali jemawa menantang lagi Mark Zuckerberg secara fisik di mana pun dan kapan pun. Mari kita tunggu pertarungan para bos raksasa teknologi ini di atas ring.

Seperti dilansir dari detikInet, Elon Musk sepertinya belum move on dari keinginannya adu jotos dengan Mark Zuckerberg. Bos Tesla dan X itu kembali menantang Zuckerberg bertarung di atas ring.

Belum lama ini Musk menghadiri pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres Amerika Serikat. Salah seorang reporter menanyakan kepada dirinya, apakah dia akan bertarung dengan Zuckerberg? Musk menjawab dia masih siap melawan Zuckerberg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan melawan Zuckerberg di mana pun, kapan pun, dengan aturan apa pun," ujar Musk seperti dikutip dari Mashable, Minggu (28/7/2024).

Tantangan Musk langsung dijawab Zuckerberg. Dalam unggahannya di Threads yang disebut-sebut menyaingi X/twitter, Zuckerberg hanya mengatakan, "Apakah kita benar-benar melakukan ini lagi?"

Sekadar mengingatkan, Musk pernah menantang Zuckerberg pada Juni 2023. Hubungan keduanya makin menegang setelah Meta mengumumkan rencananya meluncurkan Threads sebagai pesaing Twitter/X.

Zuckerberg saat itu mengiyakan ajakan Musk. Ketika Musk baru mempersiapkan diri untuk duel ini pada Juli tahun lalu, Zuckerberg sudah berlatih seni bela diri campuran (MMA) selama bertahun-tahun.

Pendiri Meta ini bahkan pernah memenangkan beberapa medali di turnamen Jiujitsu Brasil. Hobi bela diri ini bahkan membuat Zuckerberg disebut sebagai risiko terhadap bisnis Meta.

Meskipun kondisi fisiknya tidak seprima Zuckerberg, Musk sebelumnya yakin ia bisa mengalahkan rivalnya itu karena tubuhnya lebih berat dan mengklaim bahwa berat badannya sekitar 136 kg.

Tahun lalu, setelah bertukar sindiran dan rencana pertarungan yang ambisius di media sosial, Musk malah mengaku dia harus menjalani operasi untuk menyembuhkan leher dan punggungnya yang bermasalah.

Rencana pertarungan antara Musk dan Zuckerberg pun hilang begitu saja, sampai Musk tiba-tiba mengungkit hal ini lagi, baru-baru ini. Tentu pertarungan ini sangat dinanti-nantikan ending-nya.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama