Ini Alasan Jangan Ketinggalan Belajar AI Sekarang Juga
"Kayak handphone, zaman dulu ringtone masih mono kan, terus sekarang sudah touchscreen. Itu adalah perkembangan teknologi dan harus ngikutin. Tahun-tahun ini AI starting to happen, jadi kalau gak mulai dari sekarang (belajarnya), dua tiga tahun lagi cuma jadi penonton, bukan pengguna," cetus Eddy Suk selaku content creator & praktisi AI dalam acara Ngopi Bareng detikINET dari Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Menurutnya, AI sebenarnya sudah jadi bahasan sejak tahun 1950an dan bukan hal baru. Akan tetapi kecerdasan buatan terus berkembang dan canggih, dan mulai intens diperbincangkan sekitar dua tiga tahun terakhir. Tahun ini, banyak tools AI yang dikembangkan berbagai pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih bagi orang awam sekalipun, menggunakan AI sebenarnya tidak sulit. "Menggunakan AI sering disangka ribet, padahal prompt-nya gampang, dengan memakai bahasa manusia sehari-hari," cetus CEO hmns.id Rizky Arief Dwi Prakoso.
Maka, AI bisa dimanfaatkan untuk membantu manusia dalam berbagai macam hal, dari mengatur jadwal, membuat konten foto atau bahkan video, mencari ide, sampai menjalankan marketing. Salah satunya dengan mengakses website AI stash yang mengkategorikan tools AI sesuai kegunaan. Hal itu bisa untuk membantu memilih AI yang akan dipakai sesuai keinginan pengguna.
Salah satu pemanfaatan AI adalah untuk marketing. Pengguna bisa membuat gambar atau video dengan cepat dan hasilnya pun memuaskan. Akan tetapi tidak sebatas itu, Eddy menyarankan membuat konten marketing harus dibarengi dengan storytelling yang kuat.
"AI masih perlu sentuhan kita, karena AI sepintar-pintarnya masih perlu kita pandu, walau nggak tahu kalau 10 sampai 20 tahun mendatang. Nah sisi humannya ini adalah melalui story telling," katanya.
Konten AI untuk marketing menurutnya harus ada tujuan dan maksudnya. Misalnya membuat narasi yang baik di foto yang ditujukan untuk marketing, sehingga membuat orang yang melihatnya mengetahui maksud dalam foto tersebut.