Hukum dan kekuasaan
Sembilan orang kena OTT KPK, mereka adalah Hakim Yustisial/
Belakangan hakim agung Sudrajad Dimyati juga ditetapkan sebagai tersangka. Para tersangka langsung ditahan penyidik mulai hari ini hingga 12 Oktober 2022.
Kasus suap yang kena OTT KPK di Hotel itu sebenarnya tidak ada yang aneh. Ini bukan rahasia umum kalau aparat penegak hukum negeri ini hidup mewah dari kriminal. Hanya saja mereka cerdas seperti tikus.
Engga gampang dijebak. Hebatnya saat ke OTT uang sebagai bukti, mata uang asing. MEmang sudah otak monster. Direncanakan dengan baik gimana cara menggelapkan uang hasil suap itu.
“ Ah tidak semua penegak hukum begitu. Masih banyak yang baik. Engga bisa disamaratakatan
Jadi dia melihat lembaga hukum itu dari gunung tinggi. Keliatan indah dan teratur saja seperti sebuah siluet. Kalaupun ada sedikit kurang indah, ya tidak merusak seluet alam.
Dalam sistem demokrasi dan kekuasaan hukum sangat besar, maka semua pihak yang bersinggungan dengan hukum, seperti pengusaha, birokrat, politisi, profesional pasti saling menjalin komunikasi kedekatan dengan polisi, jaksa, hakim. Mengapa ? karena agar setiap kasus bisa ditransaksikan.
Selesai dengan cara silent dan TST.
Nah diantara mereka sebenarnya tidak baik baik saja. Mereka juga saling intip dan kalau bisa saling jebak. Jadi udah seperti gaya gang mafia. Antara god father saling berperang atau saling berbagi.
Yang korban ya orang lemah, orang bokek, orang miskin, oposisi. Kita hidup di negeri dimana para elite hidup dari crime. Bukankah mereka tidak semua buruk? Ya.
Tapi teman saya lain lagi berkata “ If someone is honest, they will never win the election. If someone is intelligent, they will not be rulers. Democracy is only for idiots"”
“ Wherever there is power, greed, and money, there is corruption. We live in a dangerous country, where officials live on crime” Kata Udin pedagang sempak hanya senyum aja sok bijak.