CARUT MARUT DITERPA GOSIP KELUARGA KERAJAAN DAN QUEEN ELIZABETH I DAN ALIANSI UTSMANI

CARUT MARUT DITERPA GOSIP KELUARGA KERAJAAN DAN QUEEN ELIZABETH I DAN ALIANSI UTSMANI


Hampir sepekan sejak meninggalnya Queen Elizabeth II media masih terus memberitakan segala hal tentang keluarga kerajaan Inggris.

Media-media utama di Inggris menjadikannya sebagai headline. Keluarga kerajaan Inggris adalah keluarga kerajaan yang paling banyak disorot media di dunia. Segala gerak-gerik mereka segera menjadi santapan gosip.

Tahun 1992 dituliskan sebagai tahun paling muram bagi keluarga kerajaan. Tiga dari empat anak Queen Elizabeth II bercerai di tahun yang sama. Ditambah dengan terbakarnya Istana Windsor.

Di antara semua istana yang dimiliki keluarga kerjaan, konon Istana Balmoral adalah istana paling dicintai Sang Ratu, sekaligus menjadi tempat meninggalnya.

Istana Balmoral adalah istana pribadi keluarga kerajaan Inggris sejak 1852. Lokasinya berada di tepi kanan Sungai Dee, Aberdeenshire, Skotlandia, pada ketinggian 926 kaki (282 meter) di atas permukaan laut. Luasnya tak kurang dari 50.000 hektar.

Sejarah mencatat, carut marutnya keluarga kerajaan juga pernah terjadi pada akhir masa pemerintahan Daulah Utsmani.

Keluarga sultan jatuh pada hubbud dunya atau cinta dunia. Salah satunya dengan berlomba-lomba membangun istana. Termasuk pembangunan Istana Dolmabahce pada 1843-1856.

Dolmabahce yang terdiri atas dua suku kata, “dolma” yang artinya penuh dan “bahce” yang berarti taman, dibangun oleh Sultan Abdul Majid I.

Sultan merasa perlu membangun Istana Dolmabahce untuk menggantikan Istana Topkapi yang dianggap sudah tidak memadai dan kurang mewah sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan.

Istana ini menempati lahan seluas 45 ribu meter persegi di tepi Selat Bhosporus yang sangat indah.

Pembangunannya dipercayakan pada Haci Said Aga, arsitek terkemuka pada masa itu, sebagai penanggung jawab konstruksi. Sedangkan, pelaksanaan pembangunannya dipercayakan kepada arsitek Garabet Balyan.

Pembangunan istana ini menghabiskan dana yang sangat besar, sekitar lima juta pound emas Usmani atau setara dengan 35 ton emas!

Mirisnya, sebagian besar uang itu diperoleh dengan cara berhutang. Dan sejak saat itu Daulah Utsmani yang diperjuangkan oleh para Ghazi hingga menguasai dua pertiga wilayah dunia terpuruk dalam jeratan utang.

Mengerikannya, utang riba itu bunganya sekitar 6 persen yang didapat dari Inggris, Prancis dan beberapa negara Eropa lainnya. Jumlahnya mencapai 33 juta Poundsterling.

Utang itu bukannya tak berbayar. Sultan Abdul Hamid II sebagai penerus berusaha membayar utang-utang itu termasuk menggunakan harta pribadinya. Namun jumlahnya terus membengkak tersebab bunganya yang sangat tinggi.

Utang itulah yang akhirnya menjadi salah satu penyebab makin cepatnya keruntuhan Daulah Utsmani. Harusnya kita belajar, jeratan utang bisa meruntuhkan negara.


QUEEN ELIZABETH I DAN ALIANSI UTSMANI

“Mengapa terburu-buru memakamkannya?”

“Itu adalah tradisi Islam.”

Penggalan dialog itu diucapkan Queen Elizabeth II dan Ibu Suri dalam sebuah film yang menceritakan tentang kematian Putri Diana. Mereka mengomentari pemakaman kekasih Diana, Dodi Alfayed, yang dilangsungkan segera.

Kalau Queen Elizabeth II tidak begitu mengenal tradisi Islam, tidak demikian dengan leluhurnya yang kebetulan bernama sama, Queen Elizabeth I yang bertahta pada 1558-1603.

Sejak dinobatkan menjadi Ratu Inggris, ia segera menjalin kerja sama diplomatik, ekonomi, dan militer dengan Daulah Utsmani dan kerajaan Islam lainnya.

Terutama mulai tahun 1570 di masa kerajaan Inggris dikucilkan oleh penguasa Katholik, tersebab memilih Kristen Protestan sebagai agama di negerinya.

Semua pedagang Inggris dilarang melakukan hubungan dagang dengan negeri-negeri Khatolik, utamanya Spanyol.

“Dikucilkan secara ekonomi dan politik di Eropa membuat Inggris terpuruk,” jelas Jerry Brotton, profesor studi Renaisans di Queen Mary University of London.

Queen Elizabeth I lalu mengirim utusan untuk menghadap Sultan Murad III di Istanbul. Ia memohon untuk bisa melakukan aliansi dagang dan keamanan dengan Utsmani. Ia membutuhkan perlindungan untuk berjaga-jaga dari serangan Spanyol.

Permohonan itu dikabulkan Sultan. Pada 1580 Queen Elizabeth I menandatangi kesepakatan yang berlangsung 3 abad lamanya.

Kapal-kapal dagang Inggris diizinkan berlayar melintasi wilayah Utsmani. Hasilnya, karpet, sutera, rempah-rempah didatangkan dari negeri Timur untuk diperjual belikan di Inggris.

Bukti eratnya hubungan itu, ada beberapa kosa kata seperti candy dan turquoise yang berasal dari Turkish stone diserap ke dalam bahasa Inggris.

Bahkan, pujangga yang sangat dihormati di Inggris, William Shakespeare pun terpengaruh dengan memasukkan budaya Islam dalam karya panggungnya.

Seperti yang terjejak dalam karya besarnya “Othello”, yang terinspirasi dari seorang utusan Muslim dari Maroko.

"Sejak saat itulah Islam mempengaruhi segala aspek, politik, militer, ekonomi, bahkan budaya dalam sejarah Inggris," tulis Brotton

Kemarin, Rabu (8/9) Ratu Inggris, Queen Elizabeth II, mangkat. Ia adalah ratu terlama yang pernah bertahta dalam sejarah dunia.

Rencananya, jenazahnya baru akan dikuburkan 10 hari lagi, antara tanggal 18 atau 19 September dengan upacara kenegaraan penuh.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama