AZAB KUSTA UNTUK PARA PENIMBUN KEBUTUHAN POKOK

AZAB KUSTA UNTUK PARA PENIMBUN KEBUTUHAN POKOK


Balada migor alias minyak goreng masih berlanjut. Bahkan kali ini membawa korban jiwa. Seorang ibu-ibu di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur meninggal saat sedang mengantre minyak goreng.

Ibu bernama Sandra (41) itu mulanya jatuh pingsan saat berkerumun di depan sebuah minimarket di Jalan Kampung Cina RT 05 Kelurahan Teluk Bayur Kecamatan Teluk Bayur, Berau.

Warga yang ada di lokasi segera memberi pertolongan menuju RSUD Abdul Rivai Tanjung Redeb. Namun korban meninggal dalam perjalanan.

"Setelah jatuh, warga melakukan pertolongan. Namun meninggal saat menuju rumah sakit," ungkap Kapolsek Teluk Bayur AKP Kasiyono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/3).

Inilah potret negeri tercinta. Pemandangan antrean warga berburu migor di berbagai daerah menghiasi media.

Sementara kegaduhan demi kegaduhan yang dilakukan para pejabat membuat mereka kehilangan martabat.

Berita unggahan sidak migor di berbagai tempat ditanggapi nyinyir oleh netizen di media sosial. Tak sedikit menjadikannya bahan olok-olokan.

Di tengah kesulitan warga itu, pekan lalu beredar kabar tentang penimbunan migor untuk dijual ke luar negeri, karena adanya selisih harga migor subsidi dengan harga pasaran global.

Astaghfirullah!

Sejarah pernah menyontohkan bagaimana Islam mengatur secara tegas kasus seperti ini. Seperti yang dilakukan pemimpin adil Amirul Mukminin Umar bin Khatab.

Suatu kali dalam perjalanannya ke masjid, seorang warga melaporkan kalau ada yang menimbun makanan, disebutlah nama fulan dan fulan.

Amirul Mukminin meminta keduanya dipanggil. “Apa yang membuat kalian menimbun makanan kaum Muslimin?” Tanyanya.

Keduanya menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, kami membeli dengan harta kami dan menjualnya,” elak mereka.

Umar lalu berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa menimbun makanan kaum Muslimin, maka Allah akan menimpakan kepadanya kebangkrutan atau penyakit kusta’.”

Ciut nyali, salah seorang bertaubat dan berkata tidak akan melakukannya lagi. Namun seorang lagi bergeming.

Abu Yahya berkata, “Maka sungguh aku melihat orang yang menimbun makanan itu terkena penyakit kusta." [Musnad Ahmad 130].

Menimbun dengan tegas dilarang Rasulullah SAW, “Barangsiapa menimbun (bahan makanan) dengan maksud menaikkan harga atas kaum Muslimin, maka ia telah berdosa." [Musnad Ahmad 8263].

Semoga semua pihak yang berada di balik kekacauan migor ini segera bertaubat, sebelum Allah turunkan azab penyakit kusta padanya.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama