Kasus Meme Roy Suryo Akhirnya Jadi Tersangka, Minta Bantuan LPSK Pun Tak Ada Guna


Roy Suryo Akhirnya Jadi Tersangka, Minta Bantuan LPSK Pun Tak Ada Guna


Kena juga akhirnya si Roy Suryo. Dia resmi berstatus tersangka dalam kasus meme stupa Candi Borobudur.

Sebelumnya Roy Suryo makin bertingkah macam-macam ketika dia merasa hidupnya terancam dan difitnah sehingga mendatangi LPSK untuk meminta perlindungan. Dia mengatakan LPSK merekomendasikan penundaan atas penyidikan kasusnya.

Ini arogan sekaligus tak tahu malu. Dia yang bikin gaduh, dia pula yang mau play victim merasa sebagai korban. Dia ikut menyebarkan, malah bilang itu kreativitas dan sejauh yang kita tahu di cuitannya, dia tidak mengecam apalagi marah terhadap pengunggah asli meme tersebut. Dia malah mau mengulur waktu agar dia aman untuk sementara waktu. Ini adalah tindakan yang pengecut.


Merespon rekomendasi dari LPSK, Polda Metro Jaya menyatakan penyidikan kasus dengan terlapor Roy Suryo tetap berlanjut. Jadi bahasa kasarnya, bodo amat sama LPSK.

"Tidak mempengaruhi (proses penyidikan), hanya minta perlindungan kan. Nanti silakan LPSK yang menilai apakah Roy Suryo sebagai saksi atau korban dalam kasus yang dialaminya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan.

Dan akhirnya Roy Suryo resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus unggahan meme stupa tersebut. Roy hari ini juga tengah diperiksa sebagai tersangka.


Syukur sekali deh. Tinggal satu lagi yang perlu dilakukan, yaitu penahanan. Memang belum ada waktu pasti kapan orang ini akan ditahan atau apakah akan ditahan atau tidak. Yang jelas, polisi jangan sampai terintimidasi oleh tekanan dari pihak mana pun. Roy Suryo tersangka artinya salah, dan sudah cukup bukti untuk dilakukan penahanan jika perlu. Saya rasa mayoritas juga berharap begitu. Mereka dukung kok.

Tapi kalau tidak dilakukan penahanan, sepertinya sama saja deh. Lega tapi masih belum plong. Apalagi kalau nanti di persidangan, hukumannya ringan, tutup mata sebentar saja sudah bebas lagi. Tapi jangan pusingkan itu dulu.


Mari kita nikmati sambil membayangkan bagaimana reaksi Roy Suryo kala mendengar kabar dirinya jadi tersangka. Setelah sekian lama menjadi kayak belut licin yang sulit ditangkap, kali ini dia terpeleset juga.

Ibarat kata pepatah, sepelan-pelannya pukul panci, pasti sesekali bakal kelepasan dan bising juga.

Pakar telematika tapi tidak bisa membedakan antara kritikan dengan hinaan. Sejak Jokowi memimpin negara ini, tidak hentinya Roy Suryo menyindir bahkan terkesan menghina. Ini sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang mantan menteri dan petinggi partai politik. Sekarang, karma buruknya menyambangi dan menjadi bayangannya ke mana pun dia pergi.

Mau minta perlindungan LPSK pun, bodo amat. Mau minta dukungan dari Lieus Sungkharisma yang konon katanya perwakilan umat Budha, bodo amat. Mau minta bantuan mantan presiden prihatin juga bodo amat. Akhirnya kena juga tuh barang.


Sebenarnya kasus Roy Suryo ini juga dipantau ketat. Banyak yang mulai membandingkan kasus Holywings atau Ferdinand Hutahaean dengan kasus Roy. Artinya polisi mau tak mau harus tuntaskan ini dengan teliti dan terukur. Kesalahan Roy Suryo sudah sangat jelas dan kentara.

Sebenarnya kalau dilihat-lihat lagi, Roy Suryo mungkin tidak ada maksud melecehkan umat Budha. Yang dia ingin serang adalah Jokowi. Kebetulan patung Budha di Candi Borobudur diedit orang lain sedemikian rupa sehingga mirip Jokowi. Dan Roy Suryo menemukan peluang bagus untuk menyindir Jokowi.


Akibat terlalu bernapsu menyerang orang yang tidak disukai, sesekali pasti kebablasan dan kena batunya. Akan tiba saatnya otak jadi mampet dan jari lebih cepat mengetik sehingga jadi masalah besar. Kalo kata orang awam, kapan lah kau tidak sakit perut di jalan.

Dia tidak mengedit tapi jelas ikut menyebarkan. Makanya habis lah dia sekarang. Saya juga yakin tiga akun yang dilaporkan juga akan jadi tersangka. Untung saja dia cuma dilaporkan karena masalah dugaan penghinaan kepada umat Budha. Kalau ada yang laporkan dia karena masalah penghinaan kepada presiden, makin kacau balau hidup si Roy Suryo.

Akhir kata, mari kita ucapkan selamat atas statusnya sekarang. Bahkan banyak netizen yang bersyukur dan memberi selamat kepada Roy. Kalau mantan presiden sebelumnya pasti akan bilang prihatin.

Ambyar deh.


*Roy Suryo Minta Kasus Cuitan Soal Stupa Borobudur Ditutup, Apakah Anda Setuju?*


Roy Suryo muncul lagi dengan cuitannya, usai desakan muncul agar eks politisi Partai Demokrat ini meminta maaf karena cuitannya dianggap menghina Presiden RI, juga melukai hati umat Buddha karena editan foto stupa Borobudur yang ikut dipasang dalam cuitannya.

Seperti biasa, jurus ngeles dan terkesan menggampangkan persoalan kembali dipakai oleh eks Menpora yang lebih akrab dengan kontroversi daripada prestasinya di jagat politik Indonesia itu:


"Intinya 2 meme tersebut sudah ada sebelum saya posting, kemudian diposting ulang lengkap dengan Id akun aslinya dan memang dikaitkan dengan rencana kenaikan tarif naik Candi Borobudur (yang memang sudah sewarasnya ditunda itu)," jawab Roy, seperti dilansir laman *detikJateng.


Roy Suryo pun seperti berharap agar publik melupakan cuitannya, dengan menyatakan bahwa kasus itu ditutup alias case closed setelah menarik (dropped) unggahan sebelumnya yang berisi editan stupa itu.

"Agar tdk ada yg memprovokasi lagi & dianggap 'mengedit' krn ketidakfahamannya, Maka postingan tsb saya drop, case close."

Lucu juga kalau dia menyatakan kasus ditutup, karena masalah itu kan belum jadi kasus di pihak kepolisian, kok buru-buru ditutup sepihak sih, Pak Roy? Jangan salahkan kalau kaum yang disebut "tidak paham" akan mampu mengendus aroma kekhawatiran dan ketakutan dari sepintas cuitan itu. Ya kan, saudara-saudara?

Lagipula, siapa yang memprovokasi duluan? Wong Sampeyan juga kok yang memulai, dengan menganggap.postingan itu sebagai lelucon. Apa maksudnya? Biar sejagat Twitter menertawakan RI-1 yang wajahnya dipasang secara kurang ajar oleh pelaku editing foto stupa Borobudur itu, kan?


Padahal dengan kapasitas sebagai mantan menteri, yang katanya juga ahli telematika, plus pemilik gelar kebangsawanan yang tidak dimiliki sembarang orang ... bisa kan Roy Suryo bercuit agar pelaku ditangkap, ditahan, dan diadili. Atau minimal kasih petuah bijaklah, dengan mengajak masyarakat (netizen atau siapa saja) agar tidak memggambarkan kepala negara dengan tidak pantas, tanpa harus menyertakan fotonya dan menertawakan.


Akan tetapi, itu kan tidak dilakukan oleh Roy Suryo. Trus sekarang dengan entengnya berkata bahwa kasus ditutup, dengan harapan publik melupakan begitu saja perilaku kurang ajarnya kepada seorang kepala negara? Kok enak sekali, Anda!

Bagaimana menurut Anda? Apakah kini sudah saatnya Roy Suryo berurusan dengan hukum karena cuitan tidak pantas dan terbilang provokatif terkait stupa Borobudur itu?

Begitulah kura-kura...


- Kuasa hukum Roy Suryo Pitra Romadoni menyebut bahwa kliennya adalah korban kasus unggahan meme Patung Sang Budhha yang diedit mirip wajah Presiden Jokowi.

Hal ini disampaikan Pitra, saat Roy Suryo hendak diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Pitra menuturkan, bersama Roy Suryo, datang pula saksi dari perwakilan umat Buddha yang akan memberikan keterangan soal unggahan meme itu.

Roy Suryo diketahui diperiksa oleh Polda Metro Jaya pada Kamis (30/6/2022).

Ia datang untuk diperiksa sebagai pihak pelapor kasus unggahan meme Patung Sang Buddha, yang diedit mirip wajah Presiden RI Joko Widodo.

Saat datang, Roy Suryo mengenakan batik sembari ditemani oleh Pitra.

Diketahui bahwa Roy Suryo saat ini terjerat kasus unggahan meme Patung Sang Buddha di Candi Borobudur yang diedit mirip dengan Presiden Joko Widodo.


Dalam kasus foto stupa Candi Borobudur yang diedit mirip wajah Presiden Jokowi, Pakar Telematika itu memang menjadi pelapor dan terlapor.

Sebagai pelapor, dia melaporkan tiga akaun media sosial yang mengunggah meme pertama kali.

Lalu sebagai terlapor, Roy dilaporkan oleh perwakilan Umat Buddha karena dianggap melakukan penistaan agama dalam menyebarkan meme tersebut... 😏😏😏

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama