Tragedi Tenggelamnya KMP TAMPOMAS II Di laut Jawa, 44 Tahun Silam

Tragedi Tenggelamnya KMP TAMPOMAS II Di laut Jawa, 44 Tahun Silam

Pada tanggal 27 Januari tahun 1981 atau 44 tahun lalu terjadi peristiwa memilukan di Indonesia, terutama dalam dunia transportasi laut, yaitu tenggelamnya kapal Tampomas II.

Kapal yang mengangkut ribuan penumpang itu tenggelam di perairan Masalembo, Laut Jawa pada hari Selasa siang waktu Indonesia Bagian Tengah.  Namun sebelum tenggelam, kapal dilaporkan sempat terbakar dan membuat penumpang panik.

Tak ayal, ribuan penumpang turut menjadi korban. Beberapa di antaranya berhasil selamat sementara sisanya meninggal dunia. Bahkan, ratusan penumpang tak diketahui nasibnya.

Percikan Api Jadi Penyebab 
Dilaporkan, peristiwa diawali dari percikan api di kabin kendaraan. Tanpa kendali, api itu kemudian menjalar ke seluruh bagian kapal.

Peristiwa ini diperparah oleh rendahnya kesadaran dan disiplin penumpang serta awak kapal mengenai keselamatan pelayaran.
Sebab sebelum terbakar, beberapa penumpang dengan enteng merokok di tempat tertentu, seperti kabin kendaraan, selama pelayaran. Padahal, merokok di sana sangat berbahaya.

Dan yang tak kalah memilukan dari penyebabnya, juga disebabkan oleh ketidaktahuan awak kapal dalam memahami prosedure penggunaan semua peralatan pertolongan.
Ternyata, para awak kapal tidak mengerti prosedur penggunaan pelampung untuk penumpang awam. Selain itu, radio portabel yang seharusnya ada di dalam sekoci juga tidak tersedia di tempatnya. 

Kronologi kejadian
Saat itu, Kapal Tampomas II berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju Telukbayur, Ujung Pandang (kini Makassar), Sabtu (24/1/1981) sekitar pukul 19.00 WIB. Kapal dinahkodai oleh Abdul Rivai (44).

Dari catatan Harian Kompas (2019), insiden pemicu tenggelamnya kapal Tampomas II muncul pada Minggu (25/1/1981) malam. Saat itu, Mualim II Ernest Marthing yang tengah beristirahat menunggu tugas jaga melihat kobaran api di tempat penyimpanan mobil.

Api berusaha dipadamkan tapi upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Kepanikan menyesaki kapal. Para penumpang yang berada di dek bawah terpaksa dipindahkan ke dek atas. dalam keadaan cuaca yang jelek itu penumpang mengalami kepanikan sehingga beberapa orang terjun ke laut.

Sementara itu, Syahbandar Ujung Pandang Iskandar BI mengatakan, berita Tampomas II terbakar diterima pertama kali dari KM Wayabula pada Senin (26/1/1981) pukul 11.00 WITA.

Beberapa kapal lain yang berada di sekitar kapal Tampomas II diperintahkan mendekat untuk memberikan pertolongan. Namun, karena cuaca buruk, penyelamatan tidak bisa berjalan optimal.

Akhirnya pada Selasa (27/1/1981) pukul 13.42 Wita, kapal Tampomas II dilaporkan tenggelam di Selat Makassar dekat Pulau Masalembo, sekitar 220 mil laut menjelang Pelabuhan Telukbayur, Ujung Pandang. Posisinya pada 05 derajat 36 menit Lintang Selatan dan 115 derajat 50 menit Bujur Timur.

Sejak itu,  posko Pelni di Kemayoran Jakarta menyampaikan bahwa jumlah korban yang selamat ada 671 orang, sementara korban tewas mencapai 90 orang. 
Data itu menunjukkan bahwa dari banyaknya 1.054 penumpang ditambah 82 awak kapal, artinya ada 346 orang yang belum ditemukan nasibnya, termasuk sang nahkoda, Abdul Rival.

Dari total korban sementara, insiden tenggelamnya kapal Tampomas II tercatat menjadi musibah perairan terburuk keempat di dunia setelah Titanic (1.503 tewas, 15 April 1912), Lusitania (1.198 tewas, 1 Mei 1915), dan Empress of Ireland (1.023 tewas, 30 Juli 1906).
#foto #kapaltenggelam #tampomas #berita #viral

Posting Komentar

Translate (Terjemahan)