Investasi bodong bisa dibilang adalah momok yang paling ditakuti oleh investor, terutama investor awam yang belum ngerti apa-apa.
Yang lebih nakutin lagi, investasi abal-abal ini bisa kelihatan meyakinkan dan terpercaya banget. Udah gitu keuntungan aliasreturnyang ditawarkan menggiurkan banget. Siapa yang gak tergoda?
Tapi jangan khawatir. Mengenali investasi bodong itu sebenarnya gampang kok. Kamu tinggal cek aja tujuh tanda berikut ini biar terhindar dari jebakan.
1. Menawarkan return yang tetap
Perlu diketahui, perusahaan investasi yang bener itu gak bakal menjanjikanreturnatau imbal hasil yang tetap setiap bulan. Kenapa?
Selain dilarang oleh Otoritas Jasa Keuangan alias OJK, tingkat pengembalian keuntungan itu dipengaruhi oleh kinerja produk investasi, stabilitas ekonomi, politik, serta beberapa faktor eksternal lain yang sifatnya gak pasti.
Kalau perusahaan investasi tertentu berani menawarkan keuntungan dengan jumlah yang tetap setiap bulan, kamu patut waspada.
2. Nilai return sangat besar dan gak masuk akal
Pernah kasus terjadi dimana perusahaan investasi bodong berani memberikan imbal hasil sebesar 1 persen satu hari. Itu artinya dalam sebulan investor bisa dapat 30 persen per bulan!
Padahal investasi yang beneran aja biasanya “cuma” memberi hasil 10 persen sampai 30 persen per tahun, lho. Itu aja udah termasuk untung banget.
Celakanya lagi, perusahaan investasi macam begini sering kali menyasar masyarakat dengan minim pengetahuan mengenai investasi. Makanya, pastikan bekal pengetahuanmu cukup sebelum mulai berinvestasi ya.
3. Produk dan metode investasi gak jelas
Kalau nemu perusahaan investasi yang berani menjanjikan imbal hasil gak masuk akal terus metode investasinya pun gak jelas, wajib waspada.
Misalnya, perusahaan tersebut menawarkanreturnhingga puluhan persen per bulan. Akan tetapi, mereka nyatanya gak punya produk dan metode investasi yang jelas. Jadi keuntungan sebenarnya didapat dari mana coba?
4. Gak terdaftar di OJK
Ini nih yang seharusnya kamu cek pertama kali. Saat ditawarin produk investasi, kamu bisa tanya apakah perusahaannya terdaftar di OJK apa gak.
OJK punya tanggung jawab buat mengawasi kegiatan jasa keuangan, mulai dari perbankan hingga non-perbankan. Kalau perusahaan punya izin OJK, seenggaknya bisa meminimalisasi tindakan penipuan.
Jadi, kalau kamu gak lihat nama perusahaan tersebut di daftar perusahaan yang diawasi OJK, maka tolak aja tawaran investasi tersebut.
Kamu bisa cek perusahaan investasi terdaftar di website OJK.
5. Biasanya ada tekanan buat cari downline
Kebanyakan skema penipuan investasi yang gak benar ini menggunakan sistemdownline. Yap, sebagian besar menggunakan skema yang bernama Ponzi.
Skema tersebut mengharuskan setiap anggota mencari orang baru buat gabung pada investasi tersebut. Tujuannya? Supaya dana terkumpul dan dana tersebut digunakan buat bayar imbal hasil para investor yang lebih dulu bergabung.
Jadi, imbal hasil yang terlihat sebenarnya berasal dari uang anggota, bukan karena kinerja perusahaan. Toh emang gak ada produk yang diperjualbelikan atau diolah.
6. Gak punya kantor yang jelas
Karena izin perusahaan emang gak ada, akhirnya kantor perusahaan investasi ini pun sering kali gak jelas. Bahkan, ada yang berani buat gunakan alamat palsu. Duh, udah kayak lagu Ayu Ting Ting aja.
Perusahaan investasi tersebut biasanya menggunakan alamat dengan daerah yang bernomor acak alias gak berurutan. Kemudian, beberapa di antara mereka juga ada yang gunakan alamat dari gedung yang gak terpakai ataupun gak punya nomor.
7. Manajemen yang gak jelas pula
Bukan cuma alamat, manajemen perusahaan tersebut pun gak jelas.
Sebagai contoh, tahun 2015 ada arisan online yang bernama MMM dimana pendirinya disebut-sebut berasal dari Rusia. Padahal pendirinya tersebut udah dinyatakan bersalah melakukan tindakan kriminal pada tahun 2007, lho.
Kalau pendirinya aja gak jelas, gimana dengan investasinya dong?
Dengan kemudahan buat gunakan Internet harusnya kita makin dewasa menyikapi berbagai tawaran. Ini karena kita sebenarnya bisa manfaatkan Google buat cari tahu informasi yang lebih lengkap.
Mudah-mudahan makin banyak orang Indonesia yang lebih bijak dan gak tertipu investasi bodong ini ya. Dan semoga kitalah salah satunya.
Komentar