Galau Tingkat Tinggi


GALAU TINGKAT TINGGI


Beberapa hal yang patut direnungkan saat Galau Tingkat Tinggi :


1. Renungkanlah bahwa manusia dan hartanya semuanya milik Allah SWT, semuanya hanya titipan di sisi kita.

2. Setiap orang akan kembali pada Allah SWT dan akan meninggalkan dunia.

3. Allah SWT akan memberi yang semisal dan yang lebih baik bagi yang telah hilang.

4. Ingatlah bahwa mengeluh dan menggerutu hanya menambah derita, bukan menghilangkan musibah.

5. Jika mau bersabar dan yakin semuanya kembali pada Allah SWT, maka itu lebih besar pahalanya dibanding dengan tidak sabar.


6. Berkeluh kesah hanya membuat musuh kita senang dan membuat Allah SWT murka.

7. Sabar dan mengharap pahala itu lebih besar ganjarannya daripada mengharap yang telah hilang itu kembali.

8. Jika kita ridha terhadap musibah, Allah SWT pun senang dengan sikap kita. Sebaliknya jika kita benci, Allah pun akan murka.

9. Ketahuilah bahwa Allah SWT yang menurunkan musibah Maha Hakim dengan hikmah yang ia beri, Penuh Rahmat dengan kasih sayang yang ia beri. Allah tidaklah menimpakan cobaan untuk membinasakan hamba, bahkan untuk menguji seberapa kuat imannya.

10. Musibah itu datang untuk menghindarkan diri kita dari penyakit jelek yaitu ujub dan sombong.


11. Ingatlah bahwa mending merasakan pahit di dunia namun dapat merasakan lezatnya kehidupan akhirat.

(Dinukil dari Mukhtashar Zaad Al-Ma’ad, karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, terbitan Maktabah Ar Rusyd, Cetakan keempat, Tahun 1429 H, hlm. 265-267)


FAEDAH MEMBACA 𝐀𝐋-𝐐𝐔𝐑'𝐀𝐍 WALAUPUN TIDAK MENGERTI ARTINYA


Ada seorang remaja bertanya kepada kakeknya,
"Kakek, apa gunanya aku membaca Al-Qur'an, sementara aku tidak mengerti arti dan maksud dari Al-Qur'an yang kubaca?"

Lalu si kakek menjawabnya dengan tenang:
"Cobalah ambil sebuah keranjang sampah ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku sekeranjang air."


Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tapi semua air yang dibawanya habis, sebelum ia sampai di rumah.

Kakeknya berkata, "Kamu harus berusaha lebih cepat." Kakek meminta cucunya kembali ke sungai. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong (tanpa air) sebelum sampai di rumah.


Dia berkata kepada kakeknya,
"Tidak mungkin aku bisa membawa sekeranjang air. Aku ingin menggantinya dengan ember."

"Aku ingin sekeranjang air, bukan dengan ember." Jawab kakek.


Si anak kembali mencoba dan berlari lebih cepat lagi. Namun tetap gagal juga. Air tetap habis sebelum ia sampai di rumah. Keranjang itu tetap kosong.


"Kakek … ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja. Air pasti akan habis di jalan sebelum sampai di rumah."


Kakek menjawab,
"Mengapa kamu berpikir ini tidak ada gunanya? Coba lihat dan perhatikan baik-baik apa yang terjadi dengan keranjang itu."

Anak itu memperhatikan keranjangnya, dan ia baru menyadari bahwa keranjangnya yang tadinya kotor berubah menjadi keranjang yang BERSIH, luar dan dalam.


"Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Al-Qur’an? Boleh jadi kamu tidak mengerti sama sekali. Tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu sadari kamu akan berubah, luar dan dalam. Itulah pekerjaan Allah dalam mengubah kehidupanmu!"


Subhanallah. Tidak ada yang sia-sia ketika kita membaca Al-Qur'an.

Mari kita lebih sering lagi membacanya. Meski kadang tidak tahu artinya, namun tetap harus berusaha untuk memahami artinya.


ALLAHUMMA Ya Allah rahmatilah hidup kami dengan Al-Qur'an, dan jadikanlah Al-Qur'an itu imam, cahaya, hidayah dan rahmat untuk kami dan keluarga kami.



آمين يا الله ياربّ العالمين

Semoga bermanfa'at untuk kita semua.

ﺁﻣﻴﻦ ﻳﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦ

_Kutipan Qalam Ilmu ✍️

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama