CANDI BHA-DYUT ATAU BADUT
(CANDI TERTUA DI JAWA TIMUR)
Candi Badut berasal dari kata Bha-dyut dalam bahasa Sankserta yang berarti Sorot bintang Agastya, hal ini dikaitkan dengan ditemukannya Prasasti Dinoyo yang berangka tahun 760 M dari Kerajaan Kanjuruhan.
Candi yang terletak di kawasan Tidar sebelah barat Kota Malang, atau tepatnya secara administratif terleyak di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun Kota Malang Jawa Timur.
Candi Badut atau Bha-Dyut dianggap sebagai peninggalan tertua di Jawa Timur dari Kerajaan Kanjuruhan saat Raja Gajayana.
Mempunyai arsitektur yang tersendiri antara gaya tengahan dan jawa timur menjadikan Candi ini terlihat unik dan menarik. Candi Badut sebenarnya dilengkapi dengan Candi prawara atau pendamping namun sayang kondisinya sudah tidak ada/runtuh dan tersisa hanya pondasinya saja.
Candi ini merupakan Candi Hindu khususnya Hindu Syiwa dikarenakan di dalam ruang utama Candi terdapat Lingga dan Yoni.
Dalam relung depan semestinya terdapat dua Arca Penjaga yaitu Mahakala dan Nandi namun itupun telah tiada, sementara relung relung samping seperti Sisi Utara Ada arca Durga Mahesasuramardini, Sisi Timur semestinya ada Arca Ganesha dan sisi Selatan ada Arca Rsi Agastya sebagai personifikasi Bhatara Guru, namun yang tersisa dan ada hanyalah sisi utara yaitu Arca Durga Mahisasuramardini.
Candi ini sempat lama tidak diketahui keberadaannya dan baru di ketahui kembali sejak disebutkan oleh seorang Contoling Belanda yang bertugas di Malang pada tahun 1921 M, laporan ini kemudian ditindak lanjuti dengan dilakukan ekskavasi di tahun 1925 M dan selesai di tahun 1927 M
Candi unik yang dikaitkan dengan Prasasti Dinoyo yang mengungkapkan keberadaan Rsi Agastya dan Kerajaan Kanjuruhan di Malang dengan rajanya bernama Dewasimba dan putranya sang liswa yang meminpin di kerajaan Kanjuruhan. Sang Liswa meneruskan kepemimpinan Kerajaan dan Kanjuruhan mencapai puncak kejayaaannya, Sang Liswa bergelar Gajayana.
Benang merah bangsa....