Sang Ratu dan Rahasia Panjang Umur
Ratu Elizabeth II pemegang rekor ratu terlama yang memerintah di sepanjang sejarah Inggris, yaitu lebih dari 70 tahun, meninggal di usia 96 tahun.
Saat bekerja di Inggris, rata² usia pasien yang saya layani sekitar 80 tahun hingga 98 tahun.
Saya sering penasaran bagaimana mereka bisa tetap fit di usia senja. Sang ratu bahkan masih suka berkuda di usianya yang sudah sedemikian lanjut. Beberapa pasien saya yang berusia 90 tahun ke atas mayoritas adalah perempuan, dan mereka masih lincah, hidup sendiri di rumah dan cukup mandiri. Bahkan beberapa masih bisa berjalan lincah tanpa tongkat maupun zimmer frame. Sebagian besar dari nenek² ini juga masih punya ingatan yang segar.
Dari pengamatan saya, mereka bukan hanya disiplin dengan pola makan sehat dan olah raga, mereka juga suka terhubung dengan alam. Bukan berarti mereka harus berjalan² ke tempat wisata setiap hari, namun mereka rajin sekali menciptakan "wisata alam" di rumahnya. Kebanyakan rumah di Inggris memiliki taman di halaman depan dan belakang rumah. Mereka akan merawat berbagai jenis bunga di halaman depan dan menumbuhkan aneka sayuran di kebun belakang. Mereka rajin makan salad dari hasil kebun sendiri.
Satu hal lagi yang saya perhatikan berkontribusi pada kesehatan fisik mereka adalah kondisi mental yang terjaga. Para lansia itu memiliki teman² dalam komunitas mereka yang rajin bertemu, minimal dua kali seminggu, sekedar untuk ngopi bareng sambil ngobrol ngalor ngidul cekikikan. Walau usia telah senja, mereka tidak lupa untuk bahagia.
Sekuat apapun manusia berusaha memperpanjang umurnya, ada Sang Pencipta yang berdaulat. Umur panjang di tangan kanan-Nya, kekayaan dan kehormatan di tangan kiri-Nya. Bukan soal panjang pendek umur kita, namun seberapa berdampak hidup kita selama masih ada nafasnya.
Ratu Elizabeth II pemegang rekor ratu terlama yang memerintah di sepanjang sejarah Inggris, yaitu lebih dari 70 tahun, meninggal di usia 96 tahun.
Saat bekerja di Inggris, rata² usia pasien yang saya layani sekitar 80 tahun hingga 98 tahun.
Saya sering penasaran bagaimana mereka bisa tetap fit di usia senja. Sang ratu bahkan masih suka berkuda di usianya yang sudah sedemikian lanjut. Beberapa pasien saya yang berusia 90 tahun ke atas mayoritas adalah perempuan, dan mereka masih lincah, hidup sendiri di rumah dan cukup mandiri. Bahkan beberapa masih bisa berjalan lincah tanpa tongkat maupun zimmer frame. Sebagian besar dari nenek² ini juga masih punya ingatan yang segar.
Dari pengamatan saya, mereka bukan hanya disiplin dengan pola makan sehat dan olah raga, mereka juga suka terhubung dengan alam. Bukan berarti mereka harus berjalan² ke tempat wisata setiap hari, namun mereka rajin sekali menciptakan "wisata alam" di rumahnya. Kebanyakan rumah di Inggris memiliki taman di halaman depan dan belakang rumah. Mereka akan merawat berbagai jenis bunga di halaman depan dan menumbuhkan aneka sayuran di kebun belakang. Mereka rajin makan salad dari hasil kebun sendiri.
Satu hal lagi yang saya perhatikan berkontribusi pada kesehatan fisik mereka adalah kondisi mental yang terjaga. Para lansia itu memiliki teman² dalam komunitas mereka yang rajin bertemu, minimal dua kali seminggu, sekedar untuk ngopi bareng sambil ngobrol ngalor ngidul cekikikan. Walau usia telah senja, mereka tidak lupa untuk bahagia.
Sekuat apapun manusia berusaha memperpanjang umurnya, ada Sang Pencipta yang berdaulat. Umur panjang di tangan kanan-Nya, kekayaan dan kehormatan di tangan kiri-Nya. Bukan soal panjang pendek umur kita, namun seberapa berdampak hidup kita selama masih ada nafasnya.