TERNYATA QUR'AN SEBUT NUSANTARA DENGAN KEBERKAHAN
Ini masih ada hubungannya dengan cerita maharaja sriwijaya kemaren. Belajar sejarah, tentu justru berbagai persinggungan riwayat yang dicari hingga nanti temukan titik temu. Karena kebenaran titik temu sejarah, adalah bagian dari strategi menentukan arah. Arah mencari solusi kejombloan yang tak kunjung datang.
Apa hubungannya dengan sriwijaya? Itu adalah sejarah kita. Sejarah bangsa yang besar.
Sumatra sama dengan Sarendib.
Sebagaimana yang maklum, pusat kerajaan sriwijaya adalah Palembang sumatra. Jauh sebelum zaman siti nurbaya lahir hingga kini lahir lagi, sumatra dikenal dengan pulau swarnadwipa. Artinya pulau emas. Kata swarnadipa kemudian banyak terserap pada pendatang arab zaman lampau menjadi sangkaldiba- sangkaadiba- Sarendib. Ini yang membedakan Sarendib yang masyhur di srilanka. Tempat adam turun yang juga dikenal dengan gunung adam peak.
Nah, dari sinilah pujian keberkahan qur'an itu muncul. Menurut riwayat kitab, bahwa nabi sulaiman berlayar disatu daerah yang diberkahi sebagai mana qur'an terangkan:
Dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiya ayat 8 diterangkan, "dan telah Kami tundukkan untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah👉 memberkatinya."
Disambungkan dengan keterangan dalam injil, bahwa pelayaran itu adalah dalam rangka mencari emas. Perhatikan keterangan ini :
Alkibat Injil, 1 Raja-Raja 9:27-28 memperjelas, "dengan kapal-kapal itu, Hiram mengirim anak buahnya, yaitu anak-anak kapal yang tahu tentang laut, menyertai anak buah Solomo. Mereka sampai ke👉🍆 Ofir dan dari sana mereka mengambil 420 talenta emas, yang mereka bawa kepada Raja Salomo."
Dari alur pertemuan sejarah klasik itulah, diyakini memang negeri kita punya banyak perbendaharaan yang jadi cerita dunia sejak dulu. Jikalau masa ini gunung emas ada di papua, bisa juga pelarian karena banyak wanita mengejar emas bukan karena colehnya, tapi kuningnya.
Shollu alan nabi:
🙈🌹🍆
صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وعلى آله وأزواجه.
Shallallahu 'Ala Sayyidina Muhammad wa 'alaa aalihi wa azwaaji.
Komentar