Ilmuwan Klaim Temukan Samudera Raksasa 700 Km di Bawah Permukaan Bumi
Foto: Getty Images/iStockphoto/Placebo365
- Penemuan terbesar ditemukan di bawah permukaan bumi. Ada samudera raksasa di bawah permukaan bumi.
Penemuan itu dilakukan oleh sejumlah ilmuwan dari Northwestern University di Evanston, Illinois. Melansir Times of India, Selasa (9/4/2024), sumber air bawah tanah yang berada di sekitar 700 km dari permukaan bumi tersebut diduga berukuran raksasa. Bahkan, diprediksi ukurannya tiga kali lebih besar dari seluruh lautan di bumi. Samudera itu tersembunyi jauh di dalam mantel bumi yang terkunci di dalam ringwoodite, batuan berwarna biru.
Penemuan samudera itu menjadi sangat penting, sebab bisa merevisi pemahaman manusia tentang dari mana air di bumi berasal.
Besarnya samudra tersembunyi mendorong evaluasi ulang terhadap siklus air bumi. Jika hal ini terbukti, mungkin gagasan mengenai air di lautan bumi berasal dari air di inti bumi akan populer.
Upaya ilmiah di balik pengungkapan itu dipimpin peneliti di Northwestern University, Steven Jacobsen.
"Ini merupakan bukti signifikan yang mendukung gagasan bahwa air bumi berasal dari dalam bumi," kata Jacobsen.
Untuk menemukan keberadaan samudra bawah tanah itu, diperlukan penyebaran jaringan yang luas dari 2 ribu seismograf di seluruh Amerika Serikat. Instrumen itu secara metodis menganalisis gelombang seismik yang dihasilkan oleh lebih dari 500 gempa bumi.
Ketika gelombang melintasi kedalaman bagian dalam bumi, termasuk intinya, gelombang-gelombang itu melambat ketika bertemu dengan batuan yang lembab. Itu juga yang menandakan keberadaan reservoir air yang luas.
Jacobsen menerangkan pentingnya penahan air di dalam bumi. Itu untuk menjaga air tetap di bawah permukaan bumi. Karena, jika tidak, akan banyak air di permukaan bumi yang membanjiri dataran saat ini.
Dengan adanya penemuan terobosan tersebut, para peneliti sangat ingin mengumpulkan data seismik tambahan secara global untuk memastikan prevalensi pencairan mantel bumi. Temuan mereka menjanjikan revolusi pemahaman kita tentang siklus air di Bumi, menawarkan perspektif baru tentang salah satu proses fundamental planet ini.