1. Ka'bah merupakan Zero Magnetism Area Antara kutub utara dan selatan, tengah-tengahny
dibuktikan secara ilmiah.
2. Ka'bah pancarkan energi positif
Ketika orang Salat menghadap Ka'bah akan memancarkan energi positif. Jadi dapat Anda bayangkan energi positif yang terpusat di Ka’bah, dan juga menjadi pusat gerakan salat sepanjang waktu karena diketahui waktu salat mengikuti
pergerakan matahari. Itu artinya, setiap waktu sesuai gerakan matahari selalu ada orang yang sedang salat. Jika sekarang seseorang sedang melakukan salat Dhuhur, demikian pula wilayah yang lebih barat akan memasuki waktu Dhuhur dan seterusnya atau dalam waktu yang bersamaan orang Indonesia salat
Dhuhur orang yang lebih timur melakukan salat
Ashar demikian seterusnya. Saat seseorang memandang Ka'bah secara ikhlas, akan memberikan ketenangan jiwa. Aturan untuk
tidak mengenakan penutup kepala bagi pria
seperti peci atau topi, ternyata memberikan
manfaat. Karena rambut yang ada di tubuh
manusia bisa berfungsi sebagai antena untuk
menerima energi positif yang dipancarkan oleh
Ka'bah.
3. Ka’bah mengeluarkan sinar radiasi
Planet bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui sebagai medan magnet. Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and Space Administration (NASA),badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini sempat dipublikasikan melalui internet. Namun, setelah 21 hari dipublikasikan,
bersifat infinite (tidak berujung). Hal ini
terbuktikan ketika para astronot mengambil foto
planet Mars, radiasi tersebut masih tetap terlihat.
Para peneliti muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
4. Ka'bah memiliki tekanan gravitasi tinggi
Ka’bah dan sekitarnya merupakan sebuah area
dengan gaya gravitasi yang tinggi. Ini menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun
peralatan teknologi lainnya tidak dapat
mengetahui isi di dalam Ka’bah. Selain itu, tekanan gravitasi tinggi juga menyebabkan kadar garam dan aliran sungai bawah tanah tinggi. Inilah yang menyebabkan salat di Masjidil Haram tidak akan terasa panas meskipun tanpa atap di atasnya. Tekanan gravitasi yang tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit.
5. ka'bah adalah tempat ibadah tertua Pembangunan Ka’bah telah dilakukan sejak zaman Nabi Adam AS. Ada pula sumber yang menyebutkan, kalau Ka’bah telah dibangun
semenjak 2000 tahun sebelum Nabi Adam
diturunkan. Pembangunannya pun memerlukan waktu yang lama karena dilakukan dari masa ke masa. Menurut sebagian riwayat, Ka’bah sudah ada sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, karena sudah dipergunakan oleh para malaikat untuk tawwaf dan ibadah. Ketika Adam dan Hawa terusir dari Taman Surga, mereka diturunkan ke muka bumi, diantar oleh malaikat Jibril. Peristiwa ini jatuh pada tanggal 10 Muharam.
Laa ilaaha illallah,
Allaahhuakbar
Petunjuk Kebesaran Allah...
Sunita Williams, seorang wanita India pertama yang pergi ke bulan pada tanggal 9 Juli 2011.
Sekembalinya Sunita dari Bulan,
ia langsung memilih masuk dan memeluk Agama Islam.
Sunita berkata :
‘”Dari Bulan seluruh Bumi kelihatan hitam dan gelap kecuali dua tempat yang terang dan bercahaya.
Ketika aku lihat dengan Teleskop,
ternyata tempat itu adalah Mekkah dan Madinah.
Di Bulan semua frekuensi suara tidak berfungsi,
Tapi aku masih mendengar suara Adzan”.
Prof Lawrence E Yoseph menulis :
“Sungguh kita telah berhutang besar kepada umat Islam,
dalam Encyclopedia Americana menulis :
“…Sekiranya orang-orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad,
tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik
Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas :
Menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yang ada !!
Beberapa astronot yang mengangkasa melihat suatu sinar yang teramat terang mememancar dari bumi, dan setelah diteliti ternyata bersumber dari Bait Allah (Baitullah) atau Ka’bah.
Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yang berfungsi bagai mikrofon yang sedang siaran dan jaraknya mencapai ribuan mil jangkauan siarannya.
Prof Lawrence E Yoseph – Fl Whiple menulis :
“…Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, shalat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu…”.
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi.
Radiasi yang berada di sekitar Ka’bah ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi.
Sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Mekkah juga merupakan pusat bumi.
Mekkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan
Allah Ta’ala berfirman :
“Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan”.
(QS. Ar-Rahman : 33)
Menurut riwayat Ibnu Abbas dan Abdullah bin Amr bin Ash,
Dahulu Hajar Aswad tidak hanya berwarna putih tetapi juga memancarkan sinar yang berkilauan. Sekiranya Allah subhanahu wa ta’ala tidak memadamkan kilauannya, tidak seorang manusia pun yang sanggup mamandangnya.
Dalam penelitian lainnya, mereka mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah museum di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah ) dan pihak museum juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tatasurya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullahshala
“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam”.
Subhanallah,
Alhamdulillah,
Laa Illaha illallah, Allahu Akbar…
Betapa bergetar hati kita melihat dahsyatnya gerakan thawaf haji dan Umroh.
Ini adalah jawaban fitnah dan tuduhan jahiliyah yang tak didasari ilmu pengetahuan, yaitu mengapa kaum Muslimin shalat ke arah kiblat dan bahwa umat Islam di anggap menyembah Hajar Aswad.
KA'BAH
Kata Ka’bah sebenarnya diambil dari kata Ka’bu yang artinya mata kaki atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. Atau Ka’bain yang berarti dua mata kaki, mata bumi, sumbu bumi atau kutub putaran utara bumi.
Profesor Hussain Kamel, Kepala Bagian Ilmu Ukur Bumi di Universtas Riyadh, Saudi Arabia menemukan suatu fakta menghebohkan, Bahwa sebenarnya kota Mekkah adalah pusat dari bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menemukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Ia menarik garis pada peta, dan setelah itu ia mengamati dengan seksama posisi ke tujuh benua terhadap Mekkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program
Lalu, Mengapa Mekkah disebut dalam Alquran dengan istilah “Ummul Quro” (ibu atau induk dari kota-kota)? Lantas, mengapa juga Allah SWT menyebut daerah lain selain Mekkah dengan kalimat “ma haulahaa” (negeri-negeri sekelilingnya)?
Allah SWT berfirman dalam Alquranulkarim:
Secara bahasa, ‘Umm’ yang artinya ibu adalah sosok yang menjadi sumber keturunan. Maka bila Mekkah disebut sebagai Ummul Qura, artinya Mekkah adalah sumber dari semua negeri lain.
Pertanyaan dan kajian ini, pada akhirnya sedikit demi sedikit mulai terjawab melalui berbagai penemuan ilmiah. Sesungguhnya, tahapan eksprimen tentang hal ini sudah dipublikasikan pada tahun 1978, melalui keterangan Dr Husain.
Hasil studi itu kemudian diterbitkan pula di berbagai majalah sains di Barat. Bersama rekan-rekannya,
Kemudian pada tahun 2009, hasil penemuan ilmiah itu kembali dipublikasikan dalam sebuah konferensi ilmiah bertajuk “Mekkah sebagai Pusat Bumi: Teori dan Praktik.” Konferensi yang digelar di Dhoha, Qatar itu memperkuat hasil penemuan bahwa Mekkah
adalah pusat bumi. Konferensi itu lalu menelur kan rekomendasi yang berisi ajakan agar umat Islam mengganti acuan waktu dunia yang selama ini merujuk pada Greenwich, menjadi Mekkah.
Banyak argumentasi ilmiah membuktikan wilayah nol bujur sangkar melalui kota Mekkah dan tidak melewati Greenwich di Inggris. Mekkah berada di titik lintang yang persis lurus dengan titik magnetik di Kutub Utara. Kondisi ini tak dimiliki oleh kota-kota lain, bahkan Greenwich yang ditetapkan sebagai meridian nol.
Konon, Greenwich Mean Time (GMT) dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris.
Dan, jika penemuan ilmiah bahwa Mekkah sebaga pusat bumi diterapkan, mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat, sekaligus akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade lalu tentang rujukan waktu dunia.
Ada beberapa ayat dan hadist nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah SWT berfirman: “Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (QS Ar-Rahman 33).
Kata ‘aqthar’ adalah bentuk jamak dari kata ‘Qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter. Diameter lapisan-lapisan
Selain iu ada hadist yang mengatakan bahwasanya Masjidil Haram di Mekkah, tempat Ka’bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi).
Sedikit informasi terkait Ka’bah yang tidak atau belum kita ketahui sebelum ini:
#1. Mekkah adalah wilayah yang memiliki gravitasi paling stabil.
#2. Tekanan gravitasinya tinggi, dan di situlah berpusatnya kebisingan yang membangun yang tidak bisa didengar oleh telinga.
#3. Tekanan gravitasi yang tinggi berdampak langsung pada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala serangan penyakit.
#4. Gravitasi tinggi = elektron ion negatif yang berkumpul di situ tinggi = doa akan termakbul karena di situ adalah tempat gema atau ruang dalam waktu bersamaan.
5. Apa yang diniatkan di hati adalah gema yang tidak bisa didengar tapi bisa terdeteksi frekuensinya. Pengaruh elektron menyebabkan kekuatan internal kembali tinggi, penuh smangat untuk melakukan ibadah, tidak ada sifat putus asa, mau terus hidup, penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
#6. Gelombang radio tidak bisa mendeteksi poisisi Ka’bah.
#7. Bahkan teknologi satelit pun tidak bisa meneropong apa yang ada di dalam Ka’bah. Frekuensi radio tidak mungkin dapat membaca pa-apa yang ada di dalam Ka’bah karena tekanan gravitasi yang tinggi.
#8. Tempat yang paling tinggi tekanan gravitasinya memiliki konten garam dan aliran anak sungai di bawah tanah yang banyak. Sebab itulah jika salat di Masjidil Haram, meskipun di tempat yang terbuka tanpa atap, masih terasa dingin.
#9. Ka’bah bukan sekadar bangunan hitam empat persegi tetapI satu tempat yang ajaib karena disitu pemusatan energi, gravitasi, zona magnetisme nol dan tempat yang paling dirahmati.
#10. Tidur dengan posisi menghadap Ka’bah secara otomatis otak tengah akan terangsang sangat aktif sampai tulang belakang dan menghasilkan sel darah.
#11. Pergerakan mengelilingi Ka’bah arah lawan jam memberikan energi hidup alami dari alam semesta. Semua yang ada di alam ini bergerak menurut lawan jam, Allah SWT telah tentukan hukumnya begitu.
#12. Peredaran darah atau apa saja di dalam tubuh manusia sesuai lawan jam. Justru dengn mengelilingi Ka’bah menurut lawan jam, berarti sirkulasi darah di dalam tubuh meningkat dan sudah tentu akan menambah energi. Sebab itulah orang yang berada di Mekkah selalu bertenaga, sehat dan panjang umur.
#13. Sedangkan bilangan tujuh itu adalah simbolik ke tidak terhingga banyaknya. Angka tujuh itu berarti tidak terbatas atau terlalu banyak. Dengan melakukan tujuh kali putaran sebenarnya kita mendapat ibadah yang tidak terbatas jumlahnya.
#14. Larangan memakai topi, songkok atau menutup kepala karena rambut dan bulu roma (pria) adalah ibarat antena untuk menerima gelombang yang baik yang dipancarkan langsung dari Ka’bah. Sebab itulah melakukan haji kita seperti dilahirkan kembali sebagai manusia baru karena segala yang buruk telah ditarik dan diganti dengan nur atau cahaya yang baru.
#15. Setelah selesai semua itu barulah bercukur atau tahalul. Tujuannya unt melepaskan diri dari pantang larang dalam ihram. Namun rahasia di sebaliknya adalah untuk membersihkan antena atau reseptor kita dari segala kotoran sehingga hanya gelombang yang baik saja akan diterima oleh tubuh kita.
Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallahu Akbar
Hanya Allah Yang Maha Kuasa dan Segala-Galanya.
Semoga bermanfaat
Silahkan share